Mariyono (43 tahun), melaporkan Mohammad Fajar Sodik ke Polres Gresik. Laporan itu kaitannya dengan ancaman pembunuhan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Mohammad Fajar Sodik.
Dikatakan Mariyono, dirinya diancam dibunuh oleh Mohammad Fajar Sodik pada saat dia sedang di ngopi di warung di Randu, dekat Koramil Cerme, Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Kejadiannya pada Kamis 17 Oktober 2024 sekitar pukul 23.00 WIB.
Baca juga: Kecelakaan Melibatkan 2 Motor di Cerme Lor, Satu Orang Kritis
Mariyono menjelaskan awal mula kejadiannya. Katanya Mariyono, pada Kamis 17 Oktober 2024 sekitar pukul 19.21 atau sebelum pengancaman itu terjadi, dia mendapat pesan suara yang dikirim melalui aplikasi Whatsapp dari Fajar Sodik. Di pesan suara itu, Fajar Sodik menanyakan keberadaan temannya berinisial Idr. Mariyono menanyakan kembali ke Fajar Sodik masalahnya dengan Idr.
Namun bukannya menjelaskan, kata Mariyono, Fajar Sodik malah naik pitam dan menudih Mariyono membela Idr. Dari percakapan Whatsapp itu, Fajar Sodik menanyakan posisi keberadaan Mariyono.
Kemudian Mariyono memberitahu jika dia berada di Warung Kopi (Warkop) Randu di Desa Cerme Kidul.
“Di percakapan Whatsapp, Fajar berkata ‘Awakmu ndok endi tak parani. Nyowomu wes rangkep tah? Aku wes tau mati, urip maneh. Nyowoku wes rangkep. Ndok endi tak parani, tak pateni’. (Kamu lagi dimana sekarang, aku datangin. Nyawamu sudah dobel ya? Aku pernah mati, lalu hidup lagi. Nyawaku sudah dobel. Kamu dimana aku datangin, akan kubunuh),” ungkap Mariyono menirukan kata-kata Fajar dalam Bahasa Jawa, Selasa 22 Oktober 2024.
Baca juga: Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Sakit NU Gresik
Mariyono menegaskan, jika dia awalnya tidak tahu permasalahan antara Fajar Sodik dengan Idr. Lalu dia ingin tahu masalah tersebut dari versi Fajar Sodik. Kemudian, Mariyono sepakat bertemu dengan Fajar Sodik di Warung Kopi Randu.
Sesaat kemudian, Fajar Sodik datang di warkop tersebut. Pada saat bertemu itulah, Fajar Sodik bukannya menjelaskan masalahnya dengan Idr, melainkan mengeluarkan rantai panjang ± 1meter. Sambil mengayunkan rantai itu di hadapan Mariyono, Fajar Sodik mengeluarkan kata-kata bernada ancaman pembunuhan. Karena takut, Mariyono kabur.
“Setelah kejadian itu, baru aku tahu dari Idr bahwa dia cemburu terhadap Idr. Tapi yang kena getahnya aku,” ungkapnya.
Baca juga: Semarak Sedekah Bumi Desa Cerme Kidul
Karena merasa nyawanya terancam, Mariyono keesokan harinya melapor ke Polres Gresik untuk meminta perlindungan sekaligus melaporkan ancaman pembunuhan. Laporan teregister LPM/669.Satreskrim/×/2024/SPKT/Polres Gresik. Mariyono berharap, laporannya segera ditindaklanjuti dan memanggil Terlapor.
Wartawan kemudian mengonfirmasi ke Fajar Sodik terkait itu. Jawaban Fajar Sodik, jika wartawan ingin lebih jelas tentang masalahnya, dia mengarahkan agar menghubungi Kepala Desa Cerme Kidul. (*)
Editor : Bambang Harianto