Universitas Wijaya Putra Menggelar PKM di Desa Nambak untuk Menangkal Dampak Seks Bebas Melalui Edukasi

Reporter : Redaksi
Kegiatan PKM Universitas Wijaya Putra di Desa Nambak

Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) digelar Universitas Wijaya Putra di Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, pada Minggu, 20 Agustus 2023. Acara dengan tema "PKM Pemberdayaan Masyarakat Rekavery dan Pencegahan Seks Bebas di Desa Nambak ,Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo" dilaksanakan sebagai upaya memulihkan dan mencegah dampak negatif perilaku seks bebas.

Acara ini menjadi wadah penting bagi 125 peserta yang hadir, termasuk tokoh-tokoh terkait dan masyarakat Desa Nambak.

Baca juga: UMKM Rengginang di Desa Setro Dapat Pelatihan dari PKM Dosen Universitas Wijaya Putra

Dalam sambutannya, Kepala Desa Nambak yang diwakili Bapak Hilmy Halintas, S.AP, selaku Sekretaris Desa Nambak menegaskan pentingnya memberikan perhatian serius terhadap pemulihan dan pencegahan isu-isu seksual yang dapat mempengaruhi perkembangan generasi muda. Pemahaman dan dukungan dalam hal ini menjadi kunci dalam memastikan generasi muda tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang sehat.

Dr. Ratih Christiana, M.Pd., seorang pakar konseling dari Universitas PGRI Madiun, turut berbagi pengalaman dan pandangan dalam acara ini. Dia menggarisbawahi pentingnya mendukung individu, terutama generasi muda, dalam menghadapi situasi sulit dan mengatasi dampak negatif.

Dengan pendekatan konseling yang empatik dan berfokus pada pemulihan, dia meyakini bahwa trauma dan kebingungan dapat diatasi, dan individu dapat diarahkan untuk mengambil keputusan bijak terkait seksualitas. 

Seorang narasumber memaparkan tentang bahaya seks bebas

Baca juga: PKM FEB Unesa Menyampaikan Pentingnya Personal Branding Bagi Ibu Rumah Tangga Sebagai Penghasilan

Dr. Ratih juga menyerukan kerja sama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan dan pencegahan isu-isu sensitif.

Tarmini, Amd., Keb, mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo melalui UPT Puskesmas Bungkal, memberikan perspektif kesehatan dalam acara ini. Dia menjelaskan pentingnya pemulihan kesehatan serta pencegahan isu-isu sensitif, terutama yang berkaitan dengan seksualitas. Edukasi yang akurat dan komprehensif tentang perubahan fisik dan emosional pada masa remaja menjadi fokus dalam menghadapi tantangan ini. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo berkomitmen dalam membangun lingkungan yang mendukung pemulihan dan pencegahan isu seksual melalui pemahaman yang tepat, komunikasi terbuka, dan kerja sama yang sinergis.

Baca juga: 24 Dosen Universitas Wijaya Putra Raih Dana Hibah Penelitian dan Pengabdian dari Kemdikbudristek

Dr. Nur Irmayanti, S.Psi., M.Psi, selaku Ketua Kegiatan menjelaskan tujuan acara ini dengan detail. Tujuan utamanya termasuk meningkatkan sistem informasi, pemberdayaan kader, pelatihan reproduksi, dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan kuratif bagi remaja pasca pernikahan dini. Permasalahan prioritas yang diidentifikasi termasuk minimnya sistem informasi, kurangnya kader, serta minimnya pengetahuan mengenai dampak seks bebas.

Program ini memiliki target luaran yang jelas dan terukur, dari publikasi ilmiah hingga peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra terkait isu seksualitas. Kerja sama dengan kepala desa dan partisipasi aktif dari 125 peserta menjadi bukti komitmen dalam menghadapi tantangan seksualitas pada usia dini.

Acara ini tidak hanya merupakan langkah penting dalam membuka pintu pemulihan dan pencegahan perilaku seks bebas, tetapi juga memperlihatkan semangat dan tekad Desa Nambak untuk membangun lingkungan yang mendukung generasi muda menuju masa depan yang lebih baik. (dit)

Editor : Syaiful Anwar

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru