BSIP Jatim Dorong Optimalisasi Pengembangan Komoditas Jagung Di Madura
Bertempat di Artotel TS Suite Kota Surabaya, dilaksanakan kegiatan lokakarya dan dialog bisnis yang mengangkat tema "Kolaborasi Multipihak Untuk Penguatan Sistem Pasar Jagung di Madura". Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh PRISMA (Australia-lndonesia Partnership for Promoting Rural Income through Support for Markets in Agriculture) dan dihadiri oleh Kepala DKPP Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto, beserta staf, Kepala Disperta KP Kab. Sampang (Ir. Suyono, M.Si) beserta staf, Koordinator Penyuluh DKPP Pamekasan (Ahmad Muzakki, SP), BSIP Jawa Timur, Off taker jagung, Perusahaan perbenihan jagung multinasional dan nasional, serta PRISMA.
Tujuan kegiatan diadakannya kegiatan tersebut adalah sebagai forum pertukaran informasi para pelaku pasar dan pemerintah daerah mengenai potensi pengembangan dan karakter sistem pasar jagung di Madura serta menjadi forum perencanaan tindak lanjut, opsi solusi dan kolaborasi multipihak terkait peningkatan produktivitas dan produksi jagung Madura
Baca Juga: Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Di Lamongan
Kegiatan diawali dengan pemaparan terkait dengan kegiatan pengembangan jagung yang telah dilaksanakan PRISMA di Madura selama 8 tahun. Selanjutnya narasumber dari BSIP Jawa Timur (Ardiansyah, S.ST) menyampaikan materi terkait upaya optimalisasi pengembangan budidaya jagung di Madura baik melalui teknologi budidaya, rekayasa sistem tanam tumpangsari, optimalisasi pemanfaatan SDL dan SDA serta melalui optimalisasi pemanfaatan hasil samping tanaman jagung untuk kegiatan integrasi jagung-ternak.
Baca Juga: BSIP Hadirkan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Di Ngawi
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dan dialog bisnis oleh off taker jagung dan Dinas pertanian dari kabupaten Sumenep, Pamekasan dan Sampang terkait dengan opsi-opsi kerjasama multipihak yang dapat dilaksanakan dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas jagung di Madura serta dalam upaya peningkatan pendapatan petani jagung di Madura. (dit)
Editor : Syaiful Anwar