Heboh, Tiba-tiba Muncul Makam di Perumahan Alam Bukit Raya
Warga Perumahan Alam Bukit Raya dihebohkan munculkan makam secara tiba-tiba. Warga kemudian melapor ke Polsek Manyar. Dari laporan itu, ditindaklanjuti dan diketahui bahwa makam itu merupakan makam palsu.
Makam palsu di Perumahan Alam Bukit Raya, RW 20, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, dibongkar sendiri oleh pemilik lahan dalam hal ini PT Semen Indonesia. Pembongkaran makam palsu, dikawal ketat dari petugas gabungan, baik Polsek Manyar, Koramil Manyar, Kecamatan, dan Pemdes Desa Suci.
Baca Juga: Sertijab Kapolsek Manyar dan Kasat Intelkam Polres Gresik
Makam palsu tersebut tiba-tiba muncul dan berada di area bekas tambang Semen Gresik. Kemunculan makam tersebut pun membuat geger warga perumahan Alam Bukit Raya. Apalagi, selama keberadaan makam, tempat itu banyak diziarahi oleh orang-orang dari luar warga perumahan.
Kapolsek Manyar, AKP Windu Prayitnoe mengatakan, pembongkaran makam ini, lantaran berada di tanah ilegal. Pemilik tanah sendiri adalah anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yaitu PT Sinergy Mitra Investama (SMI).
Menurut Kapolsek Manyar, pembongkaran makam palsu atas dasar keluhan warga Alam Bukit Raya atas aktivitas peziarah di area tersebut. Terlebih, makam tersebut sudah dilakukan pengkajian dan tidak dibenarkan jika makam tersebut merupakan makam wali.
“Pembongkaran makam dilakukan oleh pemlik lahan, dalam hal ini PT Semen Indonesia,” kata Kapolsek Manyar.
Saat pembongkaran makam terjadi, ada beberapa warga yang menolak untuk dilakukan pembongkaran. Namun, mayoritas warga menerima jika makam dibongkar dan diratakan.
“Memang sempat ada penolakan dari warga sekitar dan warga luar, tapi pembongkaran tetap dilakukan. Dengan disaksikan warga Ketua RW 20, dan Tim PT PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,” jelasnya.
Setelah dibongkar, akses menuju lahan bekas makam sudah dilakukan penutupan oleh petugas Polsek Manyar.
“Makam baru-baru ini dibangun, sekitar 1 tahunan. Kemudian ada konflik lahan pembangunan makam tersebut,” tambahnya. (ins)
Editor : Syaiful Anwar