Gakkum KLHK Tetapkan Tersangka Pembukaan Lahan Perkebunan di TN Bukit Tigapuluh

Reporter : -
Gakkum KLHK Tetapkan Tersangka Pembukaan Lahan Perkebunan di TN Bukit Tigapuluh
Tersangka kasus dugaan perambahan untuk pembukaan jalan kegiatan perkebunan di Resort Siambul TN Bukit Tigapuluh
advertorial

Balai Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wilayah Sumatera menetapkan M (53 tahun) sebagai tersangka kasus dugaan perambahan untuk pembukaan jalan kegiatan perkebunan di Resort Siambul TN Bukit Tigapuluh, Desa Aur Cina, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

“Status tersebut ditatapkan setelah melakukan pemeriksaan terhadap M (53) dan ketiga pelaku lainnya,” ujar Subhan, Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera.

Baca Juga: GAKKUM KLHK Menahan Pemodal Perusakan Hutan di Desa Batu

Kasus ini merupakan tindak lanjut hasil patroli rutin Balai TN Bukit Tigapuluh di Resort Siambul pada tanggal 20 Februari 2024 yang mengamankan 4 pelaku, yaitu M (53 tahun), GF (45 tahun), PP (38 tahun), dan MJ (23 tahun), beserta barang bukti berupa 1 ekskavator, 2 sepeda motor, 1 ponsel, dan beberapa perlengkapan lainnya.

Baca Juga: Gakkum KLHK Segel Lokasi Karhutla di 4 Perusahaan di Kalbar

“Keempat pelaku diperiksa oleh Penyidik untuk mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain dan adanya jaringan perambahan hutan di TN Bukit Tigapuluh, sedangkan barang bukti diamankan di kantor Balai TN Bukit Tigapuluh,” ungkap Subhan.

Baca Juga: Pelaku Penjualan Orang Utan Terancam Dipenjara Selama 5 Tahun

M (53 tahun) selaku pemodal dan pemilik lahan dijerat Pasal 92 Ayat (1) huruf a dan b UU RI Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Pasal 37 angka 16 Peraturan Pemerintah Pengganti UU Negara RI Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja jo. Pasal 40 Ayat (2) jo. Pasal 33 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dengan ancaman denda hukuman penjara paling lama 10 tahun dan denda maksimal 5 miliar rupiah. (Anhar)

Editor : Ahmadi