Ketua Timlak Proyek Jamban di Desa Gunungsari Diduga Mark up Anggaran

Reporter : -
Ketua Timlak Proyek Jamban di Desa Gunungsari Diduga Mark up Anggaran
Jamban yang dibangun di Desa Gunungsari
advertorial

Pembangunan fasilitas umum yang berupa jamban di Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, diduga ada mark up dan pelaksanaannya tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB). Yang janggal, pembangunan jamban tersebut tidak tersedia bak penampungan air.

Pembangunan jamban tersebut bersumber dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Mojokerto. Nama programnya ialah pembangunan insfrastruktur bidang sanitasi Tahun Anggaran 2024. Berdasarkan hasil investigasi tim gabungan dari media Lintasperkoro.com dan media Fakta88 serta Lembaga LP KPK di lokasi proyek pembangunan jamban, menemukan adanya kejanggalan tidak adanya bak penampung air. Masyarakat yang hendak membuang air besar harus membawa air sendiri dari rumah masing-masing.

"Proyek ini hanya buang-buang anggaran saja. Dikarenakan anggaran sangat besar menyapai Rp 500 juta kurang lebih dan manfaatnya kepada masyarakat tidak ada,” kata warga setempat berinisial A, Selasa (25/06/2024).

Ditempat terpisah, warga berinisial R juga merasa kurang puas dengan kinerja Pemerintah Desa Gunungsari yang dipimpin oleh Kawisuno selaku Ketua TIMLAK (tim pelaksana kegiatan).

“Pembangunan jamban ini kurang lebih ada 50 titik per-dusun dan sudah dikerjakan kurang lebih 12 titik atau 25%. Sisanya proyek jamban masih berjalan belum finising. Untuk material per-jamban hanya dikirim semen 15 sak, batu bata kurang lebih 200 biji, pasir tiga pick-up, besi 6 lonjor, dan batu umpak putih 10 biji. Pekerjaan kurang lebih 4 hari. Menurut perhitungan saya dan juga masyarakat yang berinisial R, dalam satu jamban hanya menghabiskan dana kurang lebih Rp. 6,92 juta,” urainya.

Kawisuno selaku Ketua Timlak Gunungsari saat dikonfirmasi ke rumahnya membenarkan bahwa para pekerja semuanya berasal dari Desa Gunungsari dan dari perencanaan proyek jamban ini memang sudah dibentuk tim oleh Kepala Desa Gunungsari, Santo. 

Tim investigasi mencoba menghubungi Santo selaku Kepala Desa Gunungsari lewat WhatsApp. Kades Gunungsari menjawab, "Saya tidak tahu apa-apa terkait proyek jamban karena sudah dibentuk timnya sendiri. Jenengan konfrmasi langsung ke Timlak," ujar Kepala Desa Gunungsari, Santo.(Bodeng)

Editor : Syaiful Anwar