Manlap Latopsla Aspek Udara 2024, Berbagai Unsur Jalankan Skenario Sesuai Tugasnya
Latihan Operasi Laut (Laropsla) Aspek Laut Tahun Anggaran 2024 memasuki tahap Manuver Lapangan (Manlap) pada Selasa (9/7/2024), berbagai unsur yang terlibat dalam latihan ini, menjalankan skenario latihan sesuai tugas masing masing seperti yang tertuang dalam rencana operasi yang telah disusun.
Latopsla Aspek Udara TA 2024 yang diselenggarakan Puspenerbal di wilayah Surabaya, perairan Laut Jawa dan sekitarnya ini, didukung berbagai satuan TNl AL (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut) terkait seperti Koarmada ll yang menurunkan KRI Surabaya dan KRI I Gusti Ngurah Rai, Pasmar 2 Surbaya dan RSPAL dr. Ramelan Surabaya.
Baca Juga: Tim Puspenerbal Sabet Dua Medali di Kejurnas Karate Piala Panglima Koarmada RI 2024
Dalam skenario latihan, disinyalir negara Wano akan menggelar invasi ke Indonesia melalui laut, Pesawat udara (pesud) CN235 MPA ditugaskan untuk melaksanakan Patroli dan Pengamatan Laut di Perairan Utara Pulau Raftel dan didapati satu unsur kapal selam musuh sedang melaksanakan patroli di sekitar perairan tersebut.
Sebagai bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang beroperasi secara sinergi dengan unsur-unsur KRI, Pesud CN235 melaporkan ke Komando Atas dan selanjutnya menghubungi KRI GNR selaku Kapal Markas.
Menindaklanjuti laporan tersebut, diluncurkan 1 unsur UAV ScanEagle yang onboard di KRI AHP untuk melaksanakan Pengintaian Taktis serta satu unsur helikopter Anti Kapal Selam, AS565 MBe Panther yang onboard di KRI GNR.
Setelah terkonfirmasi keberadaan Kapal Selam musuh melalui sonar KRI GNR, selanjutnya Komando Atas memerintahkan untuk melaksanakan peluncur torpedo dari Helikopter Panther dalam rangka menghancurkan Kapal Selam tersebut. Beberapa saat setelah penembakan, melalui pelaporan UAV dan CN235 terkonfirmasi bahwa Kapal Selam telah berhasil dihancurkan.
Disisi lain, diketahui Kapal Selam musuh telah lebih dahulu meluncurkan Rudal sebelum dihancurkan, yang menyebabkan 1 KRI terkena tembakan di buritan lambung kanan dan beberapa Anak Buah Kapal (ABK) dari KRI tersebut jatuh ke laut dan korban terombang ambing di lautan, sehingga perlu bantuan penyelamatan.
Satu unsur Casa NC 212 dikirimkan untuk melaksanakan Air Supply dengan menerjunkan Lifecraft ke area jatuhnya para ABK. Kemudian disusul satu unsur Casa NC 212 lainnya melaksanakan penerjunan Tim Intai Amfibi Marinir melalui Rubber Duck Operation untuk melaksanakan penyelamatan.
Para korban selanjutnya di bawa ke KRI SBY sebagai Kapal Rumah Sakit. Namun dari perkembangan yang ada, 1 korban mengalami luka berat akibat ledakan di buritan dan memerlukan penanganan lebih.
Satu unsur Helikopter Panther kemudian diterbangkan untuk melaksanakan Evakuasi Medis Udara, membawa korban tersebut ke Rumah Sakit Rujukan Utama di Pulau Raftel.
Tidak hanya sampai disitu, KRI yang terkena tembakan Rudal mengalami kerusakan dan membutuhkan pengiriman beberapa Spare Part dari Markas. Satu unsur heli BO-105 kemudian diterbangkan untuk melaksanakan pengiriman Spare Part melalui metode Vertical Replenishment dikarenakan geladak KRI tidak dapat didarati Heli.
Kegiatan di atas adalah rangkaian skenario dari Latihan Operasi Laut Aspek Udara TA 2024. Rangkaian kegiatan ini menunjukkan bahwa Puspenerbal sebagai bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu memiliki tugas dan fungsi yang cukup kompleks dan strategis dalam mendukung suatu Operasi Laut.
Hadir dalam kegiatan tersebut Danwing Udara 1, Danwing Udara 2, Dankolat Penerbal, Katim, Penilai, Katim Penasihat, Katim Evaluasi, Para Perwira, dan Peserta Latihan. (*)
Editor : Bambang Harianto