Pimpinan Sidang Musyawarah Kecamatan II KNPI Banyuates Kabur

Reporter : -
Pimpinan Sidang Musyawarah Kecamatan II KNPI Banyuates Kabur
Sidang musyawarah kecamatan DPK KNPI Banyuates

Musyawarah Kecamatan II Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banyuates memanas. Banyak peserta melakukan interupsi. Imbasnya, Pimpinan Sidang Musyawarah Kecamatan II KNPI Banyuates kabur.

Musyawarah Kecamatan II Dewan Pimpinan Kecamatan KNPI Banyuates digelar di aula YPI Nurul Huda, Desa Tlagah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, pada Jumat malam (14/03/2025). Hadir dalam Musyawarah Kecamatan II KNPI Banyuates ialah perwakilan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Kabupaten Sampang dan perwakilan dari beberapa Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) diantaranya, GP Ansor, Fatayat NU (Nahdlatul Ulama), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)-IPPNU dan Ormas Pemuda Pancasila.

Di tengah pelaksanaan sidang, Hasanuddin yang memimpin sidang Pleno III membacakan draft tata tertib pemilihan ketua dari pasal per pasal. Dalam draft tersebut, terdapat klausul yang dianggap tidak sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga (ART) KNPI. Oleh sebab itu, beberapa OKP melayangkan interupsi untuk dilakukan koreksi terhadap pasal yang dianggap tidak relevan, yaitu tentang persyaratan pencalonan Ketua DPK KNPI.

Dianggap tidak netral, Hasan yang memimpin sidang Pleno tersebut sempat menskors rapat pleno selama 3 menit. Setelah skors dicabut, forum belum mencapai kesamaan pandangan atas klausul yang dianggap janggal oleh peserta sidang.

Setelah dilakukan skorsing, bukannya mengikuti tata tertib persidangan yang telah ditetapkan, Hasan malah melakukan skorsing ulang dan langsung meninggalkan tempat persidangan.

Atas kejadian tersebut, beberapa pengurus OKP di Banyuates mengecam tindakan yang dilakukan oleh Hasan selaku pimpinan sidang .

Musliyono, salah satu peserta, merasa kecewa atas sikap panitia musyawarah kecamatan KNPI Banyuates yang telah mempermainkan peserta sidang dengan tidak melakukan aturan sesuai dengan hasil tata tertib yang dibahas bersama.

Musliyono merasa kecewa terhadap sikap oknum DPK KNPI Banyuates yang tidak tegas dan terkesan partisan di dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan sidang. (*)

Editor : Bambang Harianto