Kepala Kepolosian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat perwira tinggi (Pati) Polri di Gedung Rupattama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Senin (7/7/2025). Dalam upacara tersebut, sebanyak total 17 perwira tinggi Polri naik pangkat.
Rinciannya, 1 orang naik pangkat menjadi Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol.), 6 orang naik pangkat menjadi Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol.), dan 10 orang naik menjadi Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol.).
Baca juga: Serah Terima Jabatan Kasat di Polres Bolaang Mongondow Utara
"Kenaikan pangkat ini bukan hanya sekadar penghargaan struktural, tetapi juga bentuk kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada para perwira tinggi untuk terus memberikan pengabdian terbaik kepada institusi dan masyarakat," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko. Adapun daftar lengkap Pati Polri yang mendapat kenaikan pangkat :
Naik ke pangkat Komisaris Jenderal Polisi:
1. Komjen Pol. Winarto
Naik ke pangkat Inspektur Jenderal Polisi:
2. Irjen Pol. Arradina Zessa Devy.
3. Irjen Pol. Arif Rachman.
4. Irjen Pol. Wahyu Bintono Hari Bawono.
5. Irjen Pol. Edi Mardianto.
6. Irjen Pol. Dedy Kusuma Bakti.
Naik ke pangkat Brigadir Jenderal Polisi:
7. Brigjen Pol. Muhammad Nuh Al-Azhar.
8. Brigjen Pol. Sri Bardiyati.
9. Brigjen Pol. Ulung Sampurna Jaya.
10. Brigjen Pol. Irwansyah.
Baca juga: Sertijab Kasat Intelkam dan Kasat Lantas Polres Aceh Tenggara
11. Brigjen Pol. Antonius Kiritin Kunto Darsono.
12. Brigjen Pol. Mujiyono.
13. Brigjen Pol. Harun Yuni Aprin.
14. Brigjen Pol. Ihsan Amin.
15. Brigjen Pol. Nurcholis.
16. Brigjen Pol. A. Rahmat I.
17. Brigjen Pol. R. Ferry Indarmawan.
Satu diantara 17 perwira tinggi Polri tersebut ada nama Irjen Arradina Zessa Devy. Dia menjabat sebagai perwira tinggi Baintelkam Polri dengan penugasan pada Badan Intelijen Negara (BIN).
Baca juga: Serah Terima Jabatan di Jajaran Polres Nias Selatan
Kenaikan pangkat Irjen Arradina Zessa Devy mendapat penilaian yang cukup positif dari Islah Bahrawi, Direktur Ekskutif Jaringan Moderat Indonesia.
Kesannya itu disampaikan sebagai berikut :
Senin pagi kemarin saya mendapat kabar, sahabat saya seorang perwira tinggi di Kepolisian naik pangkat menjadi Irjen, bintang dua. Tapi jenderal berbintang dua di Kepolisian sudah biasa, dan teman diskusi saya dalam keseharian banyak sekali berpangkat Irjen. Tapi yang istimewa dari kabar kali ini, sahabat saya itu seorang Pati perempuan. Istimewa? Iya dong! Tidak banyak Inspektur Jenderal di kepolisian dari kalangan perempuan. Hitungan saya tidak melewati 10 orang di sepanjang sejarah berdirinya Polri.
Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Arradina saya kenal sejak masih berpangkat Komisaris Besar. Jangan di Googling, wajahnya tidak bertaburan di dunia digital. Seperti lazimnya kaum minoritas perempuan di ruang yang "dijajah" mayoritas lelaki, dia lebih memilih untuk senyap. Tidak banyak kabar tapi penuh kejutan. Sedikit bercerita tapi ada di mana-mana. Perempuan di sarang laki-laki memang penuh misteri, tapi biasanya penuh prestasi.
Namun saya menceritakan kejadian ini tidak ada tujuan apapun selain ingin menggambarkan betapa hebatnya para perempuan ketika berada dalam "kepungan" kaum laki-laki. Sudah waktunya dalam dunia Kepolisian dan Ketentaraan kita, perempuan lebih banyak diberikan ruang kepemimpinan. Terutama dalam Kepolisian. Di sepanjang sejarah hanya ada 1 Kapolda dari perempuan yakni Brigjen Rumiati sebagai Kapolda Banten pada tahun 2008. Setelah itu, "pimpinan polisi hanya milik laki-laki".
Menjadi perempuan atau laki-laki adalah kehendak Tuhan, bukan kehendak kita. Lalu untuk apa kita sebagai manusia harus memilah-milah hak siapapun dengan melihat jenis kelaminnya? Harus diingat, semua manusia — apapun jenis kelaminnya — memiliki hak dan peluang kerja yang setara dalam segala bidang.
Semoga para Polwan yang telah berprestasi dan berpangkat tinggi di Polri ini bisa menginspirasi siapapun. Termasuk menginspirasi para petinggi Polri yang didominasi kaum laki-laki, untuk memberikan peluang kepada kalangan perempuan agar juga menjadi petinggi. Siapa tahu Polri bisa berbenah dan memperbaiki maraknya ketidakpatuhan oknum anggotanya dengan "cara keibuan" dan kasih sayang.
Bravo para wanita tangguh!
Editor : Zainuddin Qodir