Pengakuan mengejutkan disampaikan oleh Arief Camra selaku Ketua Umum SYD sekaligus Ketua Yayasan Griya Lansia dan Pengasuh Griya Yatim di Jalan Suropati Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Arief Camra mengaku, jika dirinya ditawari dana bantuan oleh beberapa orang. Bantuan tersebut bersumber dari anggaran Pemerintah.
Bukannya menerima dengan senang hati, justru Arief Camra menolaknya. Alasannya, terdapat potongan saat dana bantuan Pemerintah tersebut direalisasikan. Menurut Arief Camra, Griya Yatim atau Griya Lansia atau Griya Balita yang dikelolanya meski sudah berbadan hukum resmi, tapi tidak pernah bantuan dari Pemerintah.
Baca juga: Nenek Nasikah, Dua Putri, dan Tanda Tangan Tanpa Air Mata
“Saya itu orangnya mungkin terlalu kenceng atau gimana. Saya lebih dari 10 kali ditawari dana bantuan dari Pemerintah. Tapi dipotong. Cairnya ada yang 70%, ada yang 60%. Terus terang saya gak mau yang begituan. Jadi, kalau mau membantu, ya harus cair 100%,” ungkap Arief Camra dalam pengakuannya pada Minggu, 24 Agustus 2025.
Dikatakan Arief Camra, dia menjalankan yayasan secara sosial dan membantu negara. Dia pernah ditawari oleh kader partai politik untuk mendapatkan dana bantuan Pemerintah. Syaratnya harus dipotong sekian persen saat pencairan dana.
“Nah saya gak mau. Mending kita begini saja, tidak terlibat hukum, tidak menipu negara, tidak menipu masyarakat. Jadi sedekah mulai Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, Rp 500 ribu, itu yang kami buat untuk menghidupi Griya Yatim atau Griya Lansia atau Griya Balita. Juga Griya ODGJ (orang dengan gangguan jiwa),” ujar Arief Camra.
Baca juga: Pegiat Sosial dari Yayasan Tim Griya Lansia Dilaporkan UU ITE ke Polda Jatim
Tidak itu saja yang membuat Arief Camra berat. Dia mengatakan, syarat yang harus dilengkapi supaya dapat dana bantuan dari Kementerian tertalu sulit.
“Maunya one man one document. Satu orang satu dokumen lengkap. Terus gimana carinya. Misalkan orang terlantar di jalan, dimintai dokumen KTP-nya, KK-nya. Mereka mencukupi hidupnya sendiri saja tidak bisa. Terus dimintai data kependudukan. Sampai detik ini, memang kami belum pernah mendapatkan bantuan secara resmi sekian ratus juta, sekian miliar. Memang belum pernah. Saya pertanggungjawabkan dunia akhrat,” tegas Arief Camra.
“Kalau saya memang menolak bantuan yang potongan-potongan itu. Ini penjelasan apa adanya, dan saya mempertanggungjawabkan apa yang saya katakan,” lanjut Arief Camra.
Baca juga: Syarat Masuk ke Griya Lansia Malang Bagi yang Terlantar dan Berkeluarga
Saaat ini, penghuni yang dibina di Yayasan yang dikelola Arief Camra mencapai 360 orang. Sebanyak itu terdiri dari lanjut usia (lansia), yatim, bayi, ODGJ.
“Dan bisa dibuktikan apakah mereka ada bayar bulanan atau tidak, free. Masih ada orang baik meski sedekah sedikit, tapi Insha Alloh tulus dan membawa keberkahakn dari pada yang besar nanti saya pake rompi oranye (tahanan). Itu kacau,” ujar Arief Camra. (*)
Editor : S. Anwar