Lapas Perempuan Malang Dipimpin Nahkoda Baru

lintasperkoro.com
Plt. Lilik Sulistiyowati memberikan tugas, wenenang dan tanggungjawabnya kepada pejabat baru, Yunengsih

Usai delapan bulan dipimpin Pejabat Pelaksana Tugas (Plt.), Lapas Perempuan Malang akhirnya punya nahkoda definitif. Plt. Lilik Sulistiyowati memberikan tugas, wenenang dan tanggungjawabnya kepada pejabat baru, Yunengsih, pada Rabu (18/10/2023).

Acara ini dihadiri Direktur Perawatan, Kesehatan dan Rehabilitasi Ditjen Pemasyarakatan, Elly Yuzar dan Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Asep Sutandar. Selain itu Kepala UPT se-Malang Raya yang dipimpin Kalapas I Malang Ketut Akbar Herry Achjar juga menyambut pimpinan baru lapas yang terletak di Kecamatan Sukun itu.

Baca juga: Sidak dan Razia di Lapas Kelas I Surabaya

Dari eksternal, jajaran Forkopimda Kota Malang dan Kabupaten Malang, Kepala BNNK Malang berbaur dengan seluruh staf Lapas Perempuan Malang.

Mengawali sambutannya, Kadiv Pemasyarakatan Kemenkumham Jatim, Asep Sutandar yang mewakili Kakanwil Heni Yuwono, memberikan ucapan terima kasih kepada Plt. Kalapas Perempuan Malang yang sebelumnya, Lilik Sulistiyowati.

Atas dedikasinya dalam menjaga keamanan dan kondusifitas Lapas Perempuan Malang selama 8 bulan terakhir.

Asep Sutandar juga memberikan pesan kepada kalapas yang baru, Yunengsih, untuk segera menyesuaikan diri, berkoordinasi, berkonsolidasi, dan menjalin sinergi. Baik di internal maupun eksternal. Dia menekankan pentingnya menjadi pemimpin yang dapat dijadikan contoh oleh bawahannya.

"Sesuai pesan kakanwil, kita harus tetap dalam satu jalur dan gas pol," pesannya.

Baca juga: Kadiv Yankumham Lantik Satu Notaris Pengganti

Asep juga memperkuat jajaran pengamanan Lapas Perempuan Malang dengan menyampaikan kembali prinsip Tri Dharma Pemasyarakatan dan pesan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

 "Jalankan pekerjaan dengan amanah dan sesuai dengan SOP yang telah diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan," pesan Asep. 

Ia mendorong para petugas untuk memberikan yang terbaik dalam menjalankan tugas mereka dan menciptakan jadwal yang terstruktur dalam kehidupan sehari-hari.

Dia juga tegas dalam melarang praktik membantu memasukkan HP untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan berkecimpung dalam barang haram seperti narkotika. 

Baca juga: Panitia SKD CPNS Kemenkumham Jatim Kompak Kenakan Jersey Timnas

"Lapas Perempuan Malang harus benar-benar zero halinar," tegasnya.

Asep menekankan bahwa ini adalah langkah penting dalam menjaga integritas dan profesionalisme petugas pemasyarakatan.

Kegiatan pisah sambut ini memberikan pandangan yang kuat tentang komitmen dan harapan untuk masa depan Lapas Perempuan Malang yang lebih baik, dengan kepemimpinan yang berkualitas dan petugas pemasyarakatan yang lebih baik lagi dalam menjalankan tugas mereka. (dry)

Editor : Ahmadi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru