Peningkatan produktivitas dan kualitas hasil tanaman sangat dipengaruhi oleh kualitas serta kuantitas benih. Benih mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produktivitas dan mutu hasil produk tanaman pangan, termasuk padi. Melihat pentingnya menjamin ketersediaan benih bermutu di masyarakat, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur bermitra dengan Komisi IV DPR RI menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Perbenihan Tanaman Pangan di Kabupaten Ponorogo.
"Pada kesempatan sore ini kita melakukan kegiatan bimtek perbenihan tanaman pangan. Kami mengucapkan terimakasih banyak, karena melalui kegiatan ini kami harap dapat meningkatkan wawasan peserta yang merupakan petani padi. Bapak dan Ibu sekalian dengan luas lahan lebih dari 34 ribu hektar lahan padi, Kabupaten Ponorogo masuk dalam 10 besar kabupaten penghasil padi terbesar di Jawa Timur. Mudah-mudahan melalui bimtek ini panjenengan semua bisa memanfaatkan sebaik mungkin dan harapannya akan banyak yang menjadi penangkar," sambut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikananan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo, Tri Budi Widodo.
Baca juga: Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Di Lamongan
Selanjutnya Kepala BSIP Jawa Timur, Atekan menyampaikan pentingnya penggunaan benih bermutu dalam usahatani.
"Benih memegang peranan yang sangat besar dalam kegiatan pertanian. Kegiatan bimtek ini merupakan kegiatan kemitraan antara BSIP dan Komisi IV DPR RI. Bapak dan Ibu sekalian setidaknya terdapat 5 kunci utama agar kegiatan usahatani dapat berhasil yang kita kenal sebagai Panca Usahatani. Yang pertama adalah irigasi, pengairan harus dikelola dengan baik. Kedua adalah pengolahan lahan. Ketiga adalah penggunaan varietas atau benih unggul. Ini sangat penting, sehingga nanti kita akan memberikan varietas unggul untuk dikembangkan Bapak dan Ibu sekalian. Yang keempat adalah pempupukan, dan yang terakhir adalah pengendalian hama penyakit," katanya.
Baca juga: Grand Desain BSIP: Awal Konsolidasi SDM Kedepan
Kegiatan bimbingan teknis secara resmi dibuka oleh Anggota Komisi IV DPR-RI, Ibnu Multazam.
"Menjadi petani ini merupakan pengabdian kepada negeri. Kedepan pertanian kita akan menuju kepada pertanian modern. Tujuannya adalah untuk memudahkan petani, memudahkan dalam pelaksanaan usahatani. Maka dari itu saya menghimbau jika ada modernisasi pertanian melalui alsintan harus dipakai. Bapak dan Ibu sekalian, pada saat ini panjenengan semua akan diberikan pengetahuan tentang perbenihan. Dari BSIP Jawa Timur akan mengenalkan Inpari 32 dan 48. Ini menjadi penting agar panjenengan sekalian dapat memproduksi benih sendiri. Untuk itu benih ini harus ditanam, agar kemudian dapat dikembangkan," kata Ibnu.
Baca juga: BSIP Hadirkan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Di Ngawi
Kegiatan bimbingan teknis dilanjutkan dengan penyampaian materi terkait dengan komoditas padi oleh narasumber. Materi pertama adalah Produksi Benih Padi Terstandar oleh Ardiansyah, SST, dilanjutkan dengan materi kedua yaitu Standar Pengolahan Padi oleh Lailatul Isnaini.
Kemudian dilanjutkan dengan succes story dan sharing pengalaman oleh narasumber praktisi perbenihan yang merupakan ketua gapoktan di Kabupaten Ponorogo. (gik)
Editor : Syaiful Anwar