Perkumpulan Pasukan Gondo Mayet (PGM) meresmikan basecamp-nya di mini market “GI Mart”, Jalan Puntodewo, Dusun Sugihwaras, Desa Sambiroto Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (26/11/2023) malam, sekaligus seremonial Soft Opening “Cafe Sultan” yang terletak disamping GI Mart.
Ketua Pembina Pasukan Gondo Mayet, Raden Aji S. Hartawan menjelaskan, makna acara yang diberi tajuk "Ngopi Bareng Bersama Perkumpulan PGM".
Baca juga: Ketua Umum PJI Mengecam Keras Kekerasan Terhadap Wartawan oleh Preman Tambang di Tuban
“Saya bersyukur acara ‘Ngopi bareng bersama PGM’ ini, walau sederhana namun meriah. Sebagai penanda mulai berkiprahnya ‘PGM Baru’ serta sebagai tanda syukur sekaligus mempererat tali silaturahmi dan memupuk rasa solidaritas serta persatuan antar anggota,” jelasnya.
"Saya dan pak Har (Hartanto Boechori, Ketua Umum PJI / Persatuan Jurnalis Indonesia dan juga Pembina PGM ) beserta seluruh pengurus dan anggota Pasukan Gondo Mayet bertekad menjadikan Pasukan Gondo Mayet menjadi organisasi yang mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, sehingga ke depan kiprah Pasukan Gondo Mayet jauh lebih baik dan lebih bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu juga harus berpegang teguh pada Pancasila serta UUD 1945. Saat ini Pasukan Gondo Mayet, organisasi kemasyarakatan legal dengan Nomor AHU - 008311.AH.01.07.TAHUN 2023,” penjelasan panjang lebar dan tekad pria yang dikenal dengan nama sebutan ‘Raden Aji Jimat’ itu.
"Apalagi di momen pemilu 2024 ini, kami juga harus membantu menjaga situasi yang kondusif, tentunya dengan bersinergi dengan pihak keamanan dan pihak-pihak lain terkait," tambah Aji Jimat.
Hartanto Boechori menjelaskan, PGM atau Pasukan Gondo Mayet sebenarnya telah terbentuk dan beroperasi sejak tahun 1990. Awalnya bermoto, ‘Pasukan Penganut Hukum Jalanan’. Namun saat ini Pasukan Gondo Mayet organisasi kemasyarakatan legal dan telah merubah orientasinya sebagai Ormas yang lebih tertata serta jauh lebih bermakna bagi masyarakat.
Baca juga: Persatuan Jurnalis Indonesia DPC Gresik Gelar Rapat Koordinasi
“Nama ‘Pasukan Gondo Mayet’ sendiri saya sarankan tetap dipertahankan selain memang telah ada sejak 33 tahun lalu, juga sebagai pengingat bahwa kami ini makhluk ringkih yang ‘berbau mayat atau mayet’. Setiap saat kami bisa meninggalkan dunia yang fana ini, menjadi mayat atau mayit. Jadi alangkah baiknya sebelum menjadi mayet. Bila kami bisa menjadi manusia yang berdaya guna bagi lingkungan, bangsa dan negara kita,” jelas tokoh Pers Nasional itu.
“Saya bersama Raden Aji Jimat dan seluruh Pembesar Pasukan Gondo Mayet beserta seluruh anggota Pasukan Gondo Mayet telah menyatukan tekad akan mengangkat kehormatan Pasukan Gondo Mayet menjadi organisasi yang berguna bagi masyarakat Bangsa Negara kita," lanjut pemilik serta pendiri Sasana Kick Boxing dan Muaythai BKBC (Buchori Kick Boxing Camp) pada tahun 1999 itu.
Guru besar dan Penasehat Pasukan Gondo Mayet, Suroso, serta Ketua Umum Pasukan Gondo Mayet, Gus Ari Susanto, menyatakan tekad yang sama dengan Aji Jimat dan Hartanto Boechori, akan menjaga kehormatan Pasukan Gondo Mayet menjadi organisasi masyarakat yang berdaya guna bagi masyarakat, Bangsa dan Negara Indonesia.
Baca juga: Ketua Umum PJI : Terbitkan Peraturan Kapolri untuk Mengakomodir Hak Wartawan
“Kami yakin, dibawah binaan para Pembina kita. Orang orang hebat ini, seluruh elemen Pasukan Gondo Mayet, setidaknya yang saat ini di Jawa Timur sekitar 6 ribu anggota, akan kita konsolidasikan dan berdayakan agar menjadi ‘manusia bermoral utama’,” tekad Suroso dan Gus Ari Susanto, disambut teriakan ‘setuju’ seluruh anggota Pasukan Gondo Mayet yang hadir.
Acara dimulai sekitar jam 7 malam, diawali sepatah kata Raden Aji Jimat dan Hartanto Boechori, dilanjutkan doa dipimpin Guru Besar Pasukan Gondo Mayet, Suroso. Setelah itu pemotongan tumpeng oleh Raden Aji Jimat, diserahkan kepada Suroso dan Hartanto Boechori. (pan)
Editor : Syaiful Anwar