Warga Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, dihebohkan oleh peredaran pupuk merk Mutiara. Sekilas, pupuk granul berwarna biru itu tidak ada bedanya dengan pupuk yang lain.
Perbedaan terasa saat dipegang. Seorang petani yang memegang dan meremas butiran pupuk itu heran, karena pupuk itu seperti tanah yang diwarnai biru dan dicetak granul. Video tentang peredaran pupuk itupun beredar luas di media sosial.
Baca juga: Dirut PT Semeru Jaya Gemilang Divonis 8 Bulan Penjara dalam Kasus Pupuk Palsu
Salah satu petani di dalam video berdurasi kurang lebih 29 detik menyebutkan, pupuk yang menyerupai tanah dan diwarnai biru itu dibelinya pada Minggu (26/11/2023). Lokasi pembeliannya di Desa Watuagung.
Di kemasan karung pupuk tersebut, tercantum merk Pupuk Pertanian dan Perkebunan Mutiara 16-16-12, Netto 50 kilogram, dan NO. KEMENTAN 04.01.2022.339. Selain itu terdapat tulisan produksi oleh salah satu pabrik di Kabupaten Gresik. Pada wadahnya juga dilengkapi rincian unsur hara dan jenis pupuk pembenah tanah.
Petani membeli pupuk merk Mutiara tersebut dari seseorang yang mengendarai mobil L 300 berwarna hitam yang keliling di Desa Watuagung dengan pelat nomor S.
“Mobile L300 warna ireng letere S. Kiyeh pupuke kiyeh lemah karo blao dipentilini. Ini kejadian tadi baru saja. Mlebu daerah Watuagung. Kiyeh ana sing wis tuku kelembon. Isine lemah. Mbok ana wong adol dicekel bae (Kalau ada orang yang jualan ditangkap saja)," kata seseorang yang merekam kejadian tersebut pada Senin (27/11/2023).
Salah satu pembeli pupuk tersebut, Tasikun Ma'ruf menjelaskan ia mengetahui pupuk diduga palsu setelah diberitahu oleh anaknya.
"Setelah dibuka isinya tanah. Terus teksturnya halus," kata Ma'ruf kepada wartawan.
Mengetahui kondisi tersebut, Ma'ruf membandingkan dengan pupuk NPK Mutiara asli yang masih dimilikinya. Terdapat perbedaan warna, diduga pupuk palsu biru lebih tua. Sedangkan yang asli biru muda dan tekstur keras.
Baca juga: Dirut PT Semeru Jaya Gemilang Didakwa Pasal Berlapis dalam Perkara Pupuk Palsu
“Ya sudah pasrah. Mau bagaimana lagi sudah dibeli. Kebetulan memang sedang butuh untuk memupuk pohon durian, sudah waktunya pemupukan," terangnya.
Ia mengaku membeli dari seseorang yang berjualan keliling menggunakan mobil. Dirinya membeli pupuk total sebelas sak dari dua orang yang berbeda.
"Saya membeli pupuk 5 sak dan 6 sak dari pedagang yang berbeda. Jadi total pupuk yang dibeli harganya sampai Rp 4,2 juta," ungkapnya.
Mendengar informasi tersebut, pihak desa langsung melakukan pertemuan untuk membahas peredaran pupuk berisi tanah.
"Tadi malam, pemerintah desa, BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Karang Taruna, Satuan Tugas Keamanan Desa (STKD) dan lainnya membahas pupuk itu," kata STKD Watuagung, Siam Susanto.
Baca juga: Rekam Jejak PT Semeru Jaya Gemilang yang Diduga Produksi Pupuk Palsu
Dari keterangan yang didapat dari warga terdapat lebih dari sepuluh warga yang membeli pupuk merk Mutiara itu. Warga membeli dengan jumlah yang berbeda.
"Informasinya ada tujuh kendaraan yang keliling menjual pupuk. Tapi, yang masuk ke Desa Watuagung diperkirakan tiga (mobil)," ujarnya.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan menjelaskan, Satreskrim Polresta Banyumas mulai melakukan penyelidikan dugaan pupuk palsu beredar di wilayahnya.
"Sementara kita dalami," katanya. (dtc)
Editor : Syaiful Anwar