Ecoton Minta Masyarakat Berhenti Pakai Plastik Sekali Pakai

lintasperkoro.com
Kampanye pengurangan plastik sekali pakai pada perayaan Hari Peduli Sampah Nasional

Permasalahan sampah rupanya masih menjadi persoalan besar yang harus segera ditangani. ECOTON bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik dan Komunitas Aksi Brantas di Gresik menggelar kampanye pengurangan plastik sekali pakai pada perayaan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 pada Sabtu (25/2/2023).

Pada Car Free Day (CFD) ada yang unik, seperti edukasi science polusi Mikroplastik dengan Mikroskop, kostum karakter Yuyu besar dan grebek kantong plastik.

Baca juga: Puluhan Aktivis Lingkungan dan Akademisi Gelar Aksi Solidaritas Peduli Pantai Lewat Clean Up dan Audit Plastik

Rafika Aprilianti selaku Peneliti Mikroplastik ECOTON merasa sedih karena masih banyak pengunjung CFD yang memakai kemasan plastik sebagai bungkus makanan.

"Sebenarnya terdapat dampak kesehatan ketika memakai kemasan plastik sebagai bungkus makanan. Apalagi makanan dalam keadaan panas. Maka senyawa kimia beracun dan mikroplastik akan lepas dan luruh sehingga mengkontaminasi makananan itu sendiri," tegasnya.

Lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang ini sengaja memboyong membawa alat laboratorium seperti mikroskop untuk ditunjukakan ke masyarakat.

"Masyarakat perlu tahu wujud polusi plastik yang berpotensi bisa mengganggu kesehatan mereka. Contohnya seperti mikroplastik yang faktanya telah tertelan oleh manusia melalui makanan. Harapannya, setelah mereka tahu dan bisa mengurangi kemasan plastik sekali pakai," tambahnya.

Baca juga: BRUIN Melakukan Restorasi Kawasan Mangrove Lewat Kampanye Merdeka untuk Mangrove Surabaya

Sebelumnya ECOTON merilis penelitian bahwa mikroplastik sudah ditemukan di hewan air tawar seperti Yuyu (kepiting), Kerang, Ikan dan Udang.

Ditemui ditempat yang sama, Nurul Fadlilah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik menjelaskan bahwa kegiatan hari ini adalah kegiatan kolaborasi Pentahelix dengan banyak pihak.

"Kami cukup terbantu dengan aksi yang dikerjakan bersama-sama ini. Kami memiliki Tim Penyuluh Gresik Kawasan Merdeka Sampah (GKMS), sehingga kami bisa melakukan edukasi ke masyarakat luas untuk kurangi kantong kresek dengan grebek kantong plastik dan menggantinya dengan tas kain guna ulang," tegasnya.

Baca juga: Yayasan Konservasi Sungai Nusantara dan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Lakukan Sensus Serangga Air

Dindalam kegiatan ini juga dipamerkan promosi produk Green Business seperti produk pangan sehat bebas 5P. Seperti olahan kelor, kopi, madu hutan, ikan sungai. Juga beraneka ragam produk olahan sampah organik seperti kompos padat, ecoenzym, maggot, dan kalsium cangkang telur. 

Produk ini memakai sedikit bungkus plastik sekali pakai, bahkan beberapa produk bisa direfill sebagai kampanye pengemasan produk ramah lingkungan. (Adi)

Editor : Ahmadi

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru