Masalah Tambang Ilegal Bintauna: Peringatan untuk Pemda Bolmut

Reporter : Redaksi
Tambang ilegal di Bintauna

Hampir sebulan ini, protes mengenai tambang ilegal di Bintauna cukup logis dan sangat beralasan dilontarkan kawan-kawan saya seperti Asriadi Lakoro. Setidaknya, masalah kerusakan lingkungan, dan tindakan ilegal yang harusnya bekonsekuensi hukum, merupakan kelumit yang membingkai kekisruhan itu.

Bintauna punya problem dasar, yaitu banjir. Anda bisa bayangkan, bagaimana jika masalah ini makin diperparah dengan pembabatan hutan yang tak berizin. Sudah dari dulu banjir tidak pernah dipikirkan utk diatasi oleh pemerintah setempat, ditambah perbuatan ilegal juga dibiarkan.

Baca juga: Tambang Ilegal di Desa Pacuh Diadukan ke Polda Jatim oleh LSM FPSR

Di sisi lain, saya cukup memahami bahwa ada mata rantai yang putus untuk melihat kekisruhan ini. Banyak saudara saya yg mengais nafkah dari tambang ilegal ini. Orang-orang itu merupakan bagian dari himpitan desakan hidup.

Dalam kurun waktu sewindu lebih, Pemerintah Daerah (Pemda) tidak mampu menjamin kesejahteraan nelayan dan petani yang merupakan profesi awal para pekerja tambang ilegal itu, karena itu tambang--walaupun ilegal--menjadi jalan keluar. Kita memang harus melihatnya sebagai masalah struktur, bukan saja mengenai apakah hari ini dapat rejeki atau tidak. Sebab, selama ini, tidak ada aktivitas yang serius dan kongkrit untuk mendukung infrastruktur nelayan dan petani. Pupuk susah, distribusi hasil nelayan yang tidak didukung, dan masalah terkait lainnya.

Lebih jauh lagi, Pemda seperti tidak mempunyai otoritas berarti untuk menangahi masalah ini. Pemda benar-benar menjadi singa ompong. Keheranan saya bertumpu pada hal itu. Ditambah ada pemodal besar yang sedang bermain di belakang.

Baca juga: Tambang Diduga Ilegal Beroperasi di Desa Pule Lamongan

Pemodal yang menempatkan orang lokal sebagai 'tameng', dan jika telah habis dikeruk hasil bumi kita, pemodal yang paling berdosa dalam hal ini, pasti tidak akan pedului bagaimana efek dari kerusakan lingkungan dan masalah terkait lainnya. Jika Pemda tidak serius melihat ini, bukan tidak mungkin ada tangan nakal yang mungkin berniat menciptakan konflik sosial.

Di posisi inilah, saya menantang Pemda Bolmut (Bolaang Mongondow Utara) untuk turun tangan secepatnya.

Baca juga: Tragedi Tambang Ilegal di Nagari Sungai Abu, 15 Orang Tewas

Berhentilah untuk bersembunyi dan pura-pura tidak melihat kalau tidak terjadi apa-apa. Kita sedang dihimpit masalah hidup yang pelik: desakan ekonomi, kerusakan lingkungan, atau bahkan juga, jejak arkeologis dari sejarah panjang TANAH ADAT BINTAUNA terancam hilang. (*)

*) Penulis : Ersad Mamonto (Momata Vintauna/Orang Bintauna)

Editor : Syaiful Anwar

Peristiwa
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru