Profesor Marsudi Wahyu Kisworo saat jadi narasumber di Universitas Siswa Bangsa (Sampoerna University) memaparkan tentang bahaya Artificial Intelligence (AI). Dia jadi nara sumber dengan memberikan studium generale dalan rangka pembukaan awal kuliah tahun 2024/2025 dengan judul "Security and Privacy Awareness in Artificial Intelligence Era".
Berikut pemaparan singkat oleh Profesor Marsudi.
Baca juga: 3 Dosa Besar Pendidikan Versi Kemendikbud
Saya menyampaikan sejarah perkembangan AI mulai dari tahun 1946 dari sebuah ide dibuatnya neuron dalam bentuk digital sampai era generatif AI sekarang, sampai ke prediksi masa depan yaitu artificial super intelligence yang bisa menghasilkan super human intelligence.
Tidak heran maka mengapa banyak tokoh, bahkan tokoh-tokoh IT sendiri khawatir bahwa AI akan menjadi kotak Pandora yang ketika dibuka membuat berbagai malapetaka yang disimpannya terbuka dan mencelakakan manusia.
Penggunaan AI dalam berbagai kejahatan komputer sudah mulai terjadi. Virus dan malware yang cerdas dan dapat bermutasi, penggunaan AI untuk pelanggaran keamanan maupun pembobolan privasi, penggunaan AI untuk melakukan serangan siber yang canggih, sampai penggunaan AI untuk memecah belah bangsa dengan memproduksi hoax, fitnah, dan ujaran kebencian.
Baca juga: 500 Pemuda se Jawa Tengah Ikut Training Camp Kesatria Desa
Sebagai contoh untuk ini, saya menampilkan foto saya berdua dengan Bill Gates, serta berswafoto (selfie) berdua dengan Socrates yang hidup 2000 tahun yang lalu, serta juga memutarkan video ketika saya bertemu sahabat saya Iron Man dan saling berpelukan. Video saya berlatih silat dengan Steve Jobs di tengah keramaian jalan Thamrin, dan video Presiden Jokowi berpidato dalam bahasa Mandarin yang sangat fasih.
Tapi video-video itu semuanya bohong alias hoax karena sebenarnya adalah buatan AI zaman sekarang. Kayak video Iwan Fals yang lagi banyak beredar atau video selebriti dan orang-orang terkenal memberikan testimoni obat-obatan tertentu.
Baca juga: Kabar Duka, Ibunda Marsudi Wahyu Kisworo Meninggal Dunia
BTW, di Indonesia hoax tentang kesehatan menduduki ranking ketiga. Makanya hati-hati ya, jangan sampai hilang duit, hilang pula kesehatan bahkan nyawa kita.
So, harus makin hati-hati ke depan, karena setelah era IT attack, berikutnya akan muncul AI attack. (*)
Editor : Syaiful Anwar