Tim Anargya dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Tim riset kendaraan listrik ini berhasil mempertahankan salah satu gelar juara untuk cabang lomba Presentation Event dan Top 10 untuk kelas Electrical Vehical (EV) pada ajang Formula Society of Automotive Engineers (FSAE) Japan 2024 yang digelar di Aichi Sky Expo, Aichi, Jepang, yang berakhir pada Sabtu (14/9/2024).
FSAE Japan merupakan kompetisi bagi mahasiswa dari seluruh dunia untuk membangun mobil formula listrik. Kompetisi tersebut menuntut tim peserta untuk memperhatikan aspek teknis, konsep desain, biaya, dan pemasaran mobil. Menjadi satu-satunya tim dari Indonesia, tim Anargya ITS kali ini harus bersaing dengan 75 tim dari Jepang, Malaysia, Thailand, Taiwan, dan China.
Baca juga: Kunjungan Mahasiswa ITS ke Bea Cukai Tanjung Perak
General Manager Tim Anargya ITS Berlianando Nurillah Tegar Abimanyu memaparkan bahwa terdapat dua kategori pada kompetisi ini, yakni Static Event dan Dynamic Event. Pada Static Event, tim mempresentasikan analisis desain, biaya, dan strategi bisnis dari mobil formula listrik yang telah dikembangkan.
“Alhamdulillah, kami berhasil meraih juara ketiga untuk Presentation Event,” ujar pemuda yang akrab disapa Nando ini penuh syukur.
Unggul di antara para kompetitor dari berbagai universitas dunia, mahasiswa asal Trenggalek ini membeberkan strategi timnya dalam Presentation Event, yaitu dengan pendekatan digital dan lingkungan. Pemanfaatan human-like-technology sebagai alat pemasaran mampu meningkatkan penjualan mobil hingga 23 persen.
Dari segi lingkungan, tim merancang daur ulang bahan semikonduktor untuk komponen mobil yang memberikan dampak lingkungan sebesar 70 persen.
Sementara itu, imbuh Nando, timnya juga menjalani serangkaian inspeksi teknis baik dari segi elektrik maupun mekanik mobil. Ia mengungkapkan bahwa hal yang paling menantang adalah bagaimana setiap aspek pada mobil memenuhi kriteria yang diharapkan juri.
“Setelah melalui EV Inspection, inspeksi dilanjutkan dengan technical inspection, egress dan driver flag test, tilt test, weight measurement, hingga rain test,” bebernya.
Mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS ini menjelaskan bahwa mobil besutan timnya, Anargya EV Mark 4.0, aman dari kebocoran dan tidak terguling di sudut kemiringan ekstrem sebesar 60 derajat pada saat tilt test. Untuk rain test, mobil bermassa 298 kilogram tersebut dihujani air selama 2 menit dan diobservasi keberfungsian komponennya.
“Kami mengembangkan komponen electrical enclosure dengan membuat perlindungan antiair pada setiap komponen untuk dapat lulus di tahap ini,” ungkap Nando.
Baca juga: Akademisi ITS Suarakan Soal Sulitnya Pencapaian Profesor Desain ke Menteri PAN-RB
Nando menyampaikan bahwa keberhasilan tim Anargya ITS di FSAE Jepang 2024 ini tidak lepas dari kerja keras seluruh anggota tim dan dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama pihak ITS yang selalu mendorong inovasi di tingkat internasional. Ia memandang kiprah timnya di kompetisi tersebut sebagai motivasi untuk terus berinovasi dan mengharumkan nama ITS serta Indonesia di ajang internasional berikutnya.
Nando mengaku bahwa segala evaluasi dan pengalaman dari FSAE Jepang 2024 menjadi bekal untuk tahun berikutnya. Rangkaian tantangan selama berkompetisi kali ini menguatkan asa juang tim Anargya ITS.
“Bagi kami, perjuangan pada kompetisi ini adalah proses menuju mimpi yang sedang kami wujudkan, dan mimpi itu akan terus kami kejar sampai berhasil," tutupnya optimistis. (*)
Editor : Syaiful Anwar