Karantina Surabaya Dampingi Calon Eksportir Sarang Burung Walet

Reporter : -
Karantina Surabaya Dampingi Calon Eksportir Sarang Burung Walet
Pendampingan pendaftaran General Administration of Customs of China (GACC)
advertorial

Sepuluh perusahaan calon eksportir sarang burung wallet (SBW), tujuan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Jawa Timur, mengikuti pendampingan pendaftaran General Administration of Customs of China (GACC) di Aula Nganjuk, kantor Karantina Surabaya, Jumat (27/10/2023).

Pendampingan ini bertujuan untuk melihat progres persiapan, perusahan calon eksportir SBW tujuan RRT dalam pemenuhan protokol dan audit GACC.

Baca Juga: Pasar Kanada Serbu Emas Putih Asal Jawa Tengah

“Karantina Surabaya memiliki tujuh auditor yang telah lulus uji kompetensi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan siap menjadi pendamping calon eksportir SBW,” ujar Cicik Sri Sukarsih dalam arahannya.

“Setiap perusahaan di berikan satu pendamping, agar perusahaan calon eksportir SBW lebih maksimal dalam menyiapkan kelengkapan dokumen untuk audit GACC,” ujar Cicik lagi.

“Calon eksportir dapat berkomunikasi dengan pendamping masing-masing untuk melengkapi dokumen yang dipersyaratkan. Semoga pendampingan ini mempercepat pemenuhan persyaratan GACC,” pungkas Cicik.

Baca Juga: Emas Putih Unggulan Sumsel Seharga 1 Miliar Rupiah

Izzatul Istiana, salah satu pendamping calon eksportir menyampaikan paparan mengenai delapan tolak ukur audit GACC.

“Salah satu kelengkapan dokumen adalah labelling bapak/Ibu. Label menggunakan tiga bahasa, dan labelling dimulai dari raw material sampai finish product,” ungkap Izza.

Baca Juga: Karantina Lampung Periksa Sarang Burung Walet Tujuan Jakarta

“Labeling ini untuk dijadikan perhatian, karena sering ditemukan ketidaksesuaian dalam audit,” pungkas izza.

Melihat data Karantina Surabaya, saat ini sudah ada delapan perusahaan eksportir SBW yang telah berhasil lolos audit GACC. Semoga perusahaan eksportir SBW dari Jawa Timur semakin bertambah, seiring dengan pendampingan intensif yang dilakukan oleh Karantina Surabaya, untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian dari Jawa Timur. (dit)

Editor : Ahmadi