Nelson Mandela, Sang 'Teroris' Bagi Barat dan Pahlawan Afrika Selatan dan Kemanusiaan

Reporter : -
Nelson Mandela, Sang 'Teroris' Bagi Barat dan Pahlawan Afrika Selatan dan Kemanusiaan
Nelson Mandela
advertorial

Sedikit yang mengetahui bahwa Nelson Mandela itu masuk ke dalam daftar nama teroris. Bahkan, pada saat dirinya bebas dari penjara pada tahun 1994 dan memenangkan pemilu pada April 1994, kemudian menjadi Presiden Afrika Selatan pada 10 Mei 1994 sampai 14 Juni 1999, status teroris masih disandangnya.

Bukan hanya oleh rezim apartheid, Nelson Mandela dilabel teroris juga oleh Amerika Serikat dan Inggris. Presiden AS Ronald Reagen sejak tahun 1980 menetapkan ANC dan seluruh anggotanya (tentunya termasuk Mandela) sebagai teroris. Menyusul Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcer menetapkan Mandela sebagai teroris pada tahun 1987.

Label teroris baru dicabut oleh AS pada tahun 2008 dan dicabut oleh Inggris pada tahun 2006. Madiba (panggilan lain Nelson Mandela) adalah aktivis anti rezim apartheid di Afrika Selatan yang ‘dipelopori’ oleh Inggris, Belanda dan negara barat lainnya termasuk Amerika Serikat.

Ia menjadi aktivis organisasi perlawanan African National Congress (ANC) yang tentunya juga dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris. Karena perlawanannya (bahkan juga perlawanan bersenjata), pada tahun 1962 Madiba ditangkap. Penangkapannya melibatkan organisasi intelijen Amerika Serikat, CIA.

Seorang agen senior CIA, Millard Shirley, menyusup ke ANC di Durban memberikan informasi penting mengenai organisasi ANC hingga aktivitas detail Madiba yang saat itu menjadi buronan.

Suatu pagi, setelah makan malam rahasia dengan anggota ANC, Madiba yg menyamar sebagai sopir ditangkap (Johannesburg Sunday Times, 1990 dan New York Times, 10 Juni 1990). Madiba kemudian dipenjara selama 27 tahun di Polsmoor, Victor Verster dan Pulau Robben.

Nelson ‘Madiba’ Mandela pun dikenal sebagai orang yang sangat kuat dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina agar mencapai kemerdekaan dari penjajah Zionis Israel.

Di beberapa kesempatan hingga bahkan pada saat Sidang Umum PBB, penerima Nobel Perdamaian 1993 (dalam statusnya sebagai ‘teroris’), ia selalu menyuarakan pembelaannya terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Bahkan hingga akhir hayatnya. “Our freedom is incomplete without the freedom of the Palestinians.” | Nelson ‘Madiba’ Mandela. (*)

*) Penulis : Azzam Mujahid Izzulhaq

Editor : Ahmadi