Kisah Pembunuhan Ipung Salon

Reporter : -
Kisah Pembunuhan Ipung Salon
Siska Sarangheo
advertorial

Di keramaian pagi Pasar Inpres Lubuklinggau, Siska Sarangheo dikatai beruk plus kambing (kampang, babi, anjing) oleh Ipung Salon. Pikiran dan hati Siska ambyar seketika. Malamnya ia membunuh Ipung yang tengah tertidur pulas.

Kamis (22/8/2019) sekira pukul 08.00, Muhammad Effendi (58 tahun) alias Ipung Salon sedang berada di Pasar Inpres. Ia lantas berpapasan dengan Aprianto alias Wahab alias Bahar alias Bahok alias Siska Sarangheo (39 tahun).

Baca Juga: Prahara Rumahtangga Berujung Maut di Desa Wage

Untuk alasannya masing-masing kedua tokoh ini tak bisa saling mendiamkan saja. Diyakini mereka punya masalah kolosal yang dapat meledak sewaktu-waktu. Dan benar seperti itu, pertengkaran pun langsung mencuat.

Orang-orang menyaksikannya seakan-akan itu sebuah pertarungan klasik antara Janaka dan Bambang Ekalaya. Ipung kemudian menghamburkan kata-kata makian berupa beruk (monyet) dan sebagainya.

Rupanya penonton menjagokan Ipung, mereka ikut memanah Siska dengan maki-makian. Katanya, bencong satu itu belagakan, sok cantik dan sok terkenal.

Ditekan sebegitu rupa, Siska Sarangheo akhirnya hanya membalas, "Tunggu kau nanti malam."

Ipung meninggalkan tempat itu tanpa beban, sedangkan Siska sudah punya ide yang menurutnya brilian. Siang-siang ia beetemu dua orang kenalannya, Rendi dan Dedi yang sehari-hari mengamen.

Ia memberi mereka uang berlimpah-limpah, jumlahnya Rp 1 juta sambil berkata, "Ini satu juta kalian bagi duo. Tapi nanti malam kalian harus ikut aku, aku nak bunuh si Ipung."

Tak mau menyia-nyiakan keberuntungan, mereka menyambar uang Siska dan menyanggupi syarat yang mungkin dianggap sepele.

Seperti yang sudah diatur, menjelang tengah malam, tiga orang itu bertemu di kawasan dekat rumah sekaligus salon Ipung di Jalan Yos Sudarso, Kabupaten Lubuklinggau.

Ipung sedang duduk di teras, di dalam masih ramai orang. Maka Siska mengajak koleganya menyingkir dulu ke daerah Patok Besi. Di sana ia mentraktir minuman keras. 

Tak ada Kawa Kawa, minum Malaga bae. Dengan itulah Dedi dan Rendi jadi nekat nian. 

Beberapa waktu setelahnya, Siska mengajak mereka kembali ke rumah Ipung. Kali ini memang sudah sepi. Siska dan Rendi menyelinap lewat rolling door depan, sementara Dedi masuk lewat pintu di belakang.

Siska lantas membuka pintu kamar Ipung, dan orang yang diincarnya sedang tidur nyenyak. Tanpa berlama-lama, para hitman beraksi. Dedi membekap Ipung dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius sejenis sianida, membuat Ipung serta merta hilang kesadaran.

Rendi bersama Dedi mengikat tangan dan kaki Ipung lalu menyeretnya keluar kamar. Setelah itu, Dedi mengambil batu dan segera menumbuknya di kepala korban sebelum ia tujah leher dan dadanya. Siska mengambil giliran, menghantamkan batu itu pula di kepala sampai remuk serta menusuk leher dan perut orang yang telah mengatainya monyet dan kambing. Terakhir, Rendi menusuk perut korban sebanyak tiga kali.

Baca Juga: Wanita Tanpa Kepala Di Muara Baru

Melihat Ipung sudah tak mungkin hidup, tali pengikat dilepaskan, lalu mereka pergi.

Jasad Ipung Salon ditemukan pagi hari oleh tiga pegawai salon beserta seorang penambal ban di sekitar sana.

Siska Sarangheo sebenarnya lumayan punya nama di kalangan wong Linggau. Ia seorang youtuber dan selebgram lokal yang mengusung konsep kiamat sudah dekat. Dia punya tagline ikonik, "Sarangheo, broooott".

Sehari-hari Siska bekerja di pasar sebagai kuli dari pagi sampai siang. Kemudian ia berjalan-jalan di seputar kota hingga malam sebagai bagian dari jati dirinya.

Adapun Ipung Salon juga bukan sosok asing. Salon miliknya, Ipung Salon hair & beauty kesohor seantero Lubuklinggau. Jadi, kasus ini segera menjadi buah bibir masyarakat setempat.

Sebagai seleb lokal, Siska tahu cara memisahkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Sehari usai membunuh ia masih sempat menyapa penggemar dengan konten "tutorial makeup boneka Chuky".

Siska Sarangheo di akun Youtube

Keesokan hari, ia pun menyempatkan diri datang ke hajatan pernikahan warga, bahkan ikut bergoyang. Ketika sedang asyik berjoget sangkakala, Polisi datang meringkusnya.

Baca Juga: Misteri Penemuan Jasad di Kecamatan Kota Sekayu Terungkap

Atas perbuatan sadis tersebut, Siska Sarangheo dituntut dengan Pasal 338 dan 340 KUHP, dengan ancaman maksimal pidana mati. Di depan wartawan, waria itu mengatakan pembunuhan tersebut dilatarbelakangi dendam lantaran kerap dimaki-maki oleh korban.

Dia meminta maaf kepada fans serta mengaku menyesali perbutannya. Meski demikian, Siska kerap tersenyum dan tertawa saat diperiksa maupun rekonstruksi, seolah-olah ia tidak pernah menyesal.

Para tetangga dan orang yang mengenal Siska menyebut bahwa pembunuh itu sebelumnya dikenal baik. Namun, Siska juga punya catatan kriminal yang tidak main-main.

Ia pernah membunuh seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 2006 dan dihukum empat tahun. Di penjara, ia pun menikam seorang tahanan hingga hukumannya diperpanjang satu tahun. Kemudian, pada tahun 2017, ia mengejar-ngejar seorang anak sambil membawa pisau, yang membuatnya mendekam lagi satu tahun. 

Dan rupanya ia tidak pernah belajar dari pengalaman. Oleh karena itu, akhirnya ia divonis seumur hidup. Adapun dua pelaku lainnya, belum ada informasi apakah mereka sudah ditangkap atau belum.

Setelah dirinya tertangkap, Siska Sarangheo tidak lagi menjadi seleb. Akun Youtube dan Instagramnya kini tidak lagi aktif. Barangkali ini sebuah tanda bahwa kiamat tidak dekat-dekat amat. (*)

*) Source : creepylogi_

Editor : Syaiful Anwar