Karantina Surabaya Gelar Bimtek Akselerasi Ekspor Sarang Burung Walet ke Tiongkok

Reporter : -
Karantina Surabaya Gelar Bimtek Akselerasi Ekspor Sarang Burung Walet ke Tiongkok
Bimtek bersama Eksportir Sarang Burung Walet
advertorial

Karantina Surabaya menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan tema Akselerasi Ekspor di Hotel Mercure Grand Mirama selama 2 hari. Bimtek ini diselenggarakan dalam rangka pemenuhan persyaratan ekspor Sarang Burung Walet ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Pangsa pasar Tiongkok memang yang paling diminati oleh eksportir, karena harga sarang burung walet (SBW) di Tiongkok tinggi. Saat ini di Jawa Timur sudah ada 8 perusahaan lolos untuk dapat mengekspor Sarang Burung Walet ke RRT, dan masih ada 4 perusahaan yang akan diaudit oleh GACC pada batch 4 dan 5, 5 perusahaan dalam penyusunan dokumen dan 1 perusahaan baru pengajuan IKH Tiongkok.

Baca Juga: Emas Putih Unggulan Sumsel Seharga 1 Miliar Rupiah

Sebagai narasumber dari Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Esmiralda Eka Fitri, mereview kembali tentang persyaratan dan prosedur ekspor Sarang Burung Walet tujuan Tiongkok, dan Maria Andriana menyampaikan materi tentang panduan pengisian APIKH.

Baca Juga: Karantina Lampung Periksa Sarang Burung Walet Tujuan Jakarta

Selain itu, juga menghadirkan narasumber verifikator pemanasan, Holdun Tauziri, serta auditor sarang burung walet internal Karantina Surabaya, yang menyampaikan materi tentang Pengujian Nitrit dan Panduan Pengisian Catatan Pemanasan.

Dalam sambutannya, Kepala Karantina Surabaya, Cicik Sri Sukarsih berharap bimtek ini akan dikupas, dibahas secara detail tentang permasalahan yang terjadi sehingga dapat dicarikan solusi agar kedepannya permasalahan itu tidak terjadi lagi.

Baca Juga: Ekspor Perdana Sarang Burung Walet ke Tiongkok di Akhir Tahun 2023

Sampai bulan Nopember 2023, 8 eksportir sarang burung walet tujuan Tiongkok dari Jawa Timur dibawah bimbingan Karantina Surabaya telah mengekspor dengan total frekuensi sebanyak 411 kali dengan volume 60.396, 32 kilogram. (dit)

Editor : Syaiful Anwar