Hendak Bagikan Makanan Sahur, Ratusan Siswa SMKN 2 Surabaya Diamankan Polisi

Reporter : -
Hendak Bagikan Makanan Sahur, Ratusan Siswa SMKN 2 Surabaya Diamankan Polisi
Ratusan siswa SMKN 2 Surabaya diamankan di halaman Polsek Sawahan
advertorial

Kurang lebih 264 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Surabaya diamankan Polisi dari Sektor Sawahan (Polsek Sawahan) dan Polrestabes Surabaya. Mereka dibawa ke kantor Polsek Sawahan dan dilakukan pemeriksaan. 

Kejadian pada Jumat malam, 22 Maret 2024 ini diceritakan oleh salah satu siswa yang kena tangkap berinisial B. Dari keterangan B, dia bersama teman-temannya berkumpul pada Jumat malam sekitar jam 23.00 WIB. Titik kumpul tidak jauh dari SMKN 2 Surabaya di kawasan Jalan Petemon, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.

Baca Juga: Korban Dugaan Penghinaan Minta Polsek Sawahan Tindaklanjuti Pengaduannya

B bersama ratusan teman-temannya bermaksud melakukan Sahur On The Road "Ultras Smekda", yakni membagikan makanan kepada masyarakat. Saat berkumpul itulah, belum sempat acara dilaksanakan, datanglah sejumlah petugas gabungan dari Polsek Sawahan dan Polrestabes Surabaya ke titik kumpul ratusan siswa SMKN 2 Surabaya.

Dijelaskan B, dalam pelaksanaan Sahur On The Road tersebut, panitia melarang membawa sepeda motor dengan knalpot brong dan dilarang bawa senjata tajam. Siswa yang ikut diharuskan membawa 20 nasi bungkus yang akan dibagikan ke masyarakat saar Sahur On The Road.

Namun Polisi berdalih, kegiatan Sahur on The Road yang mereka laksanakan tanpa izin atau pemberitahuan ke Polsek Sawahan, sehingga dibubarkan oleh Aparat Kepolisian.

"Kata Polisi belum ada pemberitahuan kegiatan tersebut. Saya dimintak keterangan dan motor kena tilang. Keesokan harinya jam 8 suruh bawa surat-surat kendaraan," kata B.

Kapolsek Sawahan, Kompol Domingos DE. F. Ximenes berkata, kegiatan Sahur on The Road yang dilakukan ratusan siswa SMKN 2 Surabaya merupakan kegiatan ilegal. Dia berharap kepada orang tua siswa yang diamankan supaya lebih mengawasi putra putrinya.

"Ketika anak-anak ke luar, kehormatan orangtuanya dibawa. Saya yakin, bapak ibu berdoa untuk anak anaknya supaya mereka menjadi anak yang bermanfaat. Pergaulan sekarang tidak seperti zaman bapak ibu," katanya. (kin)

Editor : Bambang Harianto