Siswa SMAN 1 Dawarblandong Membebani Wali Siswa dengan Sumbangan Senilai Jutaan Rupiah

Reporter : -
Siswa SMAN 1 Dawarblandong Membebani Wali Siswa dengan Sumbangan Senilai Jutaan Rupiah
Seraham olahraga siswa SMAN 1 Dawarblandong
advertorial

Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Dawarblandong membebani orangtua atau wali siswa dengan sumbangan yang bernilai jutaan rupiah. Supaya tidak timbul gejolak, orang tua atau wali siswa dipaksa untuk menandatangani Surat Pernyataan.

Isi dari surat pernyataan tersebut meliputi identitas yang membuat pernyataan seperti nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, dan pekerjaan. Kemudian di bawahnya identitas dari siswa. Setiap wali siswa atau orang tua kemudian menuliskan pernyataan bahwa mereka membayar ikhlas uang partisipasi masyarakat untuk pendidikan anak Rp 1,8 juta selama setahun.

Baca Juga: Kepala SMAN 1 Dawarblandong Mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia ke-78

Surat pernyataan yang disodorkan pihak SMAN 1 Dawarblandong ke wali siswaSurat pernyataan yang disodorkan pihak SMAN 1 Dawarblandong ke wali siswa

Seorang wali siswa kepada media Lintasperkoro.com berkata, uang partisipasi yang dibebankan kepada orang tua atau wali siswa di luar uang untuk membeli paket seragam. Untuk paket seragam ini, dikenakan biaya Rp 1,3 juta.

Seragam terdiri dari pakaian dan celana olahraga, seragam batik, dan beberapa atribut sekolah. Nilai sumbangan sebesar Rp 1,3 juta di luar uang untuk daftar ulang sebesar Rp 700 ribu.

Wali siswa berinisial K tersebut hanya pasrah dengan seabrek sumbangan yang dibebankan pihak SMAN 1 Dawarblandong terhadapnya. Dia tak bisa protes, karena khawatir anaknya mendapat perlakuan yang kurang enak di sekolah.

"Aku ini petani. Uang segitu dari mana? Jualan cabai saja rugi. Yah gimana lagi, namanya juga kebijakan sekolah. Anak saya dimasukkan negeri supaya bebas sumbangan. Nyatanya malah dibebankan banyak sumbangan. Apa beda dengan sekolah swasta," kata K, Kamis 25 Juli 2024.

Tidak hanya itu saja. K berujar, jika dirinya dan Wali Siswa lainnya juga dibebankan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) tiap bulannya. Besarannya senilai Rp 150 ribu. Menurut K, pihak SMAN 1 Dawarblandong tidak mau tahu tentang kondisi ekonominya. Bahkan sempat dirinya mengeluh terkait sumbangan itu kepada guru kelas.

Malahan, guru kelas tersebut menyarankan jika tidak mampu bayar agar meminta surat keterangan tidak mampu kepada Kepala Desa. Dia menirukan ucapan guru kelas tersebut, bahwa jangan gengsi jika tidak mampu.

Baca Juga: Puluhan Siswa SMAN 1 Dawarblandong Berpartisipasi dalam Maja Fest 2023

"Pendapatan petani tak tentu. Kadang tidak ada pendapatan sama sekali. Yah gimana lagi. Demi anak bisa sekolah, meski ngutang yang penting bisa bayar sekolah," kata K.

Sumbangan yang dibebankan kepada Wali Siswa atau orang tua siswa pernah diutarakan Ketua Komite SMAN 1 Dawarblandong saat acara pertemuan dengan orang tua atau wali siswa. Dalam sambutanya, Ketua Komite SMAN 1 Dawarblandong bilang, penarikan sumbangan kepada Wali Siswa atau orang tua siswa telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Aturan lainnya ialah Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2023 Tentang Komite Sekolah.

"Tugas kami untuk menampung aspirasi prakarsa dari masyarakat dengan tujuan meningkatkan kegiatan belajar mengajar d SMAN 1 Dawarblandong. Tugas kami meningkatkan mutu pendidikan," katanya.

Dalam sambutannya dia berkata, tahun ajaran 2024/2025 ini, SMAN 1 Dawarblandong menyediakan 9 kelas. Tahun lalu juga 9 kelas. Namun ada kendala, yakni 1 ruang kegiatan belajar (RKB) yang belum rampung.

Baca Juga: MPLS SMAN 1 Dawarblandong, Danramil Sampaikan NKRI Negeri Surga Didambakan Penduduk Dunia

Makanya, sementara digunakan perpustakaan sebagai ruang belajar mengajar. Tapi hal itu mendapat teguran dari Inspektorat Jawa Timur.

"Saya ditegur Inspektorat bahwa tidak boleh gunakan perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar. Tapi ini darurat. Jawab saya. Ini dilema untuk saya. Akhirnya kami beranikan diri, ayo dituntaskan di atasnya. Besok undang wali murid. Karena SMAN 1 Dawarblandong peminatnya luar biasa. Dari 9 kelas yang kita terima, yang ditolak banyak. Misal SMAN 1 Dawarblandong yang diterima 8 kelas, malah tambah runyam. Meski di Dawarblandong harg cabe tidak terlalu mahal, tapi ini kebutuhan ruang kelas baru," katanya sambil berharap sumbangan kepada orang tua atau wali siswa.

"Mari dibantu. Pembangunan ruang kelas ini moga jadi amal jariyah jenengan sampai dibawa mati," katanya.

Kepala SMAN 1 Dawarblandong, Subandi dalam sambutannya berkata, "Semua keputusan (sumbangan) ada di Komite. Saya yang mempertanggungjawabkan. Kalau ada sumbangan, saya hanya memanajemen. Semua pada keputusan bapak ibu dan Komite Sekolah," katanya. (*)

Editor : Syaiful Anwar