Polres Ngawi Tangkap Pengedar Pupuk Bersubsidi Ilegal

Tim Tiger Satreskrim yang dipimpin Kepala Unit Pidana Khusus (Kanit Pidsus), Ipda Agus Marsanto, menangkap pengedar pupuk bersubsidi yang dijual secara ilegal. Satu orang ditangkap beserta barang bukti pupuk bersubsidi sebanyak 7 ton.
Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, mengungkapkan kronologinya. Pengungkapan kasus ini awal mulanya pada Rabu (13/1/2025) sekira pukul 19.00 WIB. Kala itu, Tim Tiger Satreskrim Polres Ngawi melaksanakan patroli "Kring Serse" di sekitaran jalan Ring Road Timur, Kabupaten Ngawi.
Baca Juga: Desa Dadapan Digemparkan Penemuan Mayat Wanita di Dalam Koper
Saat patroli, melintas kendaraan Truck Canter berwarna kuning yang terdapat stiker “Angkutan Pupuk Bersubsidi Kabupaten Sukoharjo” dan bak truck tertutup rapat dengan layar.
Merasa curiga, Tim Tiger Satreskrim Polres Ngawi menghentikan truk tersebut. Tujuannya untuk memastikan muatan yang dibawa oleh sopir berinisial D (42 tahun), warga Ngawi tersebut, adalah pupuk bersubsidi sesuai peruntukkannya.
Tapi sopir inisial D tidak dapat menunjukkan dokumen kelengkapannya. Maka sopir inisial D dan barang bukti muatan pupuk diamankan ke Polres Ngawi untuk dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga: Mutasi di Jajaran Polda Jatim, Termasuk Sejumlah Kapolsek
"Pelaku merupakan driver truck distributor resmi pupuk bersubsidi di salah satu distributor di Kabupaten Sukoharjo," kata Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi R, Kamis (30/1/2025).

Dari pengakuan sopir inisial D, dia mendapatkan pupuk bersubsidi dangan cara membeli di salah satu kios resmi penyalur pupuk subsidi di Kabupaten Sukoharjo. Harga per sak Rp 130.000.
Kemudian sopir inisial D mencari pembeli dari Kabupaten Ngawi dan dijual dengan harga per sak antara Rp 155.000 sampai Rp. 220.000.
Baca Juga: Sinergitas Polres Ngawi bersama TNI Maksimalkan Patroli Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu 2024
"Tersangka ini sudah dua kali menjual pupuk bersubsidi bukan di wilayah edarnya. Modusnya, ya membeli dari kios resmi di Jawa Tengah dan menjual dengan harga lebih tinggi di Ngawi,” ujar Kapolres Ngawi di hadapan media.
Peran pelaku D adalah sebagai pembeli, pemilik dan penjual (penyalahguna) pupuk bersubsidi. Barang bukti yang disita adalah 1 unit truck canter warna kuning dengan Nopol AD 9615 KF, 80 sak pupuk bersubsidi merk Urea, 60 sak pupuk bersubsidi merk Phonska, yang masing-masing sak berisi 50 kg. (*Fin)
Editor : Syaiful Anwar