Terdapat 6 negara Arab yang sudah resmi melakukan normalisasi dengan Israel, yaitu:
- Mesir (1980)
Baca juga: Kecaman Keras Jamaah Muslimin Terhadap Tentara Israel di Atas Mushaf Al Quran
- Yordania (1994)
- UEA (2020)
- Bahrain (2020)
- Sudan (2020)
- Maroko (2020)
Dan Arab Saudi sendiri, khususnya Putra Mahkota Mohamad Bin Salman (MBS), sedang melakukan berbagai upaya normalisasi Israel selama beberapa tahun terakhir. MBS sendiri mengatakan pasca berakhirnya perang di Gaza tidak menghentikan Arab Saudi untuk melanjutkan normalisasi Israel.
Baca juga: Insiden Black September, 1972
Ini adalah keputusan negara-negara Arab 6+1 yang secara terbuka mengakui AS dan Israel sebagai mitra terpercaya mereka.
Tidak ada lagi yang perlu disembunyikan bagi negara-negara ini. Terlebih lagi, Hamas, yang merupakan lahir dari Ikhwanul Muslimin, adalah musuh bebuyutan para pemimpin dan raja Arab tersebut.
Tidak banyak yang bisa diharapkan dari para pemimpin ini. Tidak mengherankan bila mereka memilih Fatah sebagai pemimpin de facto di Gaza jika Hamas dikalahkan. Padahal, merekalah yang sebenarnya ingin agar Hamas dilenyapkan dari tanah Palestina.
Nama-nama Arab dan Islam hanya bersifat eksternal, karena wala' (kesetiaannya) bukan pada pembebasan Masjid al-Aqsa dan tanah Palestina.
Baca juga: Pernyataan sikap DPP FPI Berkaitan dengan Peristiwa di Bitung, Sulawesi Utara
Semoga Allah memberikan kemenangan kepada para pendukung panji kebenaran.
Memang perjuangan ini sulit, panjang dan berliku. Namun inilah harga kedamaian dan surga Allah itu mahal dan bernilai tinggi. (*)
*) Source : Prof. Dr. Zainur Rashid Zainuddin
Editor : Syaiful Anwar