Karantina Surabaya memfasilitasi importasi jagung sebagai pemenuhan kebutuhan pakan ternak di Jawa Timur, pada Rabu (15/11/2023). Dampingi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adhi, Kepala Karantina Surabaya Cicik Sri Sukarsih turut serta mengawal importasi jagung di Pelabuhan Teluk Lamong, yang sudah menerapkan SSm QC.
Sebanyak 20 ton jagung asal Argentina melalui Vietnam tiba di Pelabuhan Teluk Lamong Gresik. Masuknya jagung ini untuk memenuhi kebutuhan pakan peternak mandiri di wilayah sentra produksi ayam dan telur di Jawa Timur.
Baca juga: 500 Ton Gula Kristal Diekspor ke Pasar China
Peran Karantina Surabaya dalam importasi jagung, berupa pemeriksaan kesehatan melalui tindakan karantina di atas kapal (palka) sebelum diturunkan, untuk memastikan media pembawa (MP) jagung, bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
Selain itu, sesuai dengan arahan dari Tim Stranas PK, Pelabuhan Teluk Lamong Gresik, sudah menerapkan SSm QC untuk komoditas impor. Hal ini sebagai bentuk perwujudan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE).
Baca juga: Tokek Sembuhkan Penyakit Kanker, Mitos atau Fakta?
“Terima kasih untuk fasilitasi impor oleh teman-teman karantina, membantu pemeriksaan kesehatan dalam proses impor jagung”, ungkap Arief Prasetyo Adhi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam siaran pers-nya.
“Saya mengapresiasi Jawa Timur sebagai salah satu sumber pangan nasional, dan kenapa impor melalui Pelabuhan Teluk Lamong, karena peternak lebih banyak di Jawa Timur,” pungkasnya.
Baca juga: Di Balik Senyum Salihen Dapatkan Cuan Dari Sapi Madura
“Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kami, menjaga keamanan hayati nabati untuk komoditas pertanian ekspor dan impor, maka sudah menjadi kewajiban, dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan komoditas pertanian, melalui serangkaian Tindakan karantina,” ungkap Cicik Sri Sukarsih dalam pernyataanya.
“Kami melakukan pemeriksaan mulai dari kelengkapan dan keabsahan dokumen serta pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bebas dari OPTK,” pungkas Cicik. (kin)
Editor : Ahmadi