Karantina Sumatera Selatan memeriksa kayu olahan ekspor sebanyak 1.853,6633 meter kubik dengan nilai ekonomi mencapai Rp 4,1 miliar tujuan Tiongkok, Selasa (06/2/2024).
"Kayu olahan kami periksa kelengkapan dan kesesuaian dokumen, serta kami pastikan bebas organisme pengganggu tumbuhan sebelum diberangkatkan ke negara tujuan," ujar Wenny Ramadhani, pejabat karantina yang bertugas.
Ketua Tim Karantina Tumbuhan, Anita Setyawati menjelaskan bahwa sesuai dengan permintaan negara tujuan kayu olahan dari Sumatera Selatan yang diekspor harus dilengkapi Phytosanitary Certificate (PC) yang dikeluarkan oleh Karantina Sumatera Selatan.
Kepala Karantina Sumatera Selatan, Kostan Manalu sampaikan bahwa kayu olahan yang diekspor telah melalui serangkaian tindakan karantina, sehingga dipastikan aman dan bebas OPT. (eka)
Editor : Syaiful Anwar