Indonesia Meresmikan Pabrik Pupuk NPK Nitrat Pertamanya

avatar Mahmud
  • URL berhasil dicopy
PT Pupuk Kujang
PT Pupuk Kujang
grosir-buah-surabaya

Indonesia telah mengambil langkah tegas untuk memperkuat tulang punggung pertaniannya dengan peletakan batu pertama pabrik pupuk NPK Nitrat pertama di negara ini. Proyek penting ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah untuk mengurangi impor pupuk, menurunkan biaya produksi bagi petani, dan memperkuat ketahanan pangan nasional jangka panjang.

Terletak di PT Pupuk Kujang, Cikampek (Provinsi Jawa Barat), pabrik NPK Nitrat akan memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 100.000 ton dan dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2027. Pabrik ini akan menggantikan infrastruktur yang sudah tua dan tidak efisien serta menjadi landasan agenda modernisasi pupuk Indonesia.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono (Mas Dar) menekankan bahwa proyek ini selaras dengan peta jalan nasional yang lebih luas untuk membangun tujuh pabrik pupuk baru pada tahun 2029, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pangan dan pertanian sebagai jantung pembangunan nasional.

Selain memperluas kapasitas, pemerintah juga mereformasi tata kelola pupuk—merampingkan distribusi, meningkatkan akses bagi petani yang memenuhi syarat, dan menerapkan pengurangan 20% harga pupuk bersubsidi. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa peningkatan produktivitas dirasakan langsung di tingkat pertanian.

Dari perspektif industri, proyek ini menandai tonggak strategis. Indonesia saat ini mengimpor sekitar 450.000 ton NPK Nitrat setiap tahunnya. Menurut Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Indonesia, fasilitas baru ini akan secara signifikan memperkuat produksi domestik, mengurangi ketergantungan impor, dan membantu menstabilkan harga pupuk di seluruh negeri. Dengan perkiraan investasi sebesar $35–40 juta, pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia.

Bersama-sama, upaya-upaya ini menandakan lebih dari sekadar pembangunan pabrik baru—upaya ini mewakili strategi berwawasan ke depan untuk membangun sistem pertanian yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan yang memberdayakan petani dan mengamankan masa depan pangan Indonesia. (*)