Launching Batik Canting Lowokwaroe
Usai memberikan penguatan Tusi pada jajaran Lapas Malang, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur (Kakanwil Jatim), Heny Yuwono melanjutkan kunjungan ke Galeri L'SIMA untuk meresmikan Motorwash Lowokwaroe 1918 serta melaunching Batik Canting Lowokwarue.
Didampingi Kadiv Pemasyarakatan, Asep Sutandar dan Kalapas Malang Ketut Akbar Herry Achjar, Kakanwil berkeliling di galeri yang bertempat di lingkungan rumah dinas Lapas Malang tersebut.
Baca Juga: Sidak dan Razia di Lapas Kelas I Surabaya
Kalapas Malang menjelaskan bahwa di balik lahirnya karya Batik Canting L'SIMA tersebut adalah seorang mantan seniman tato. Berkat bimbingan dan arahan di lapas, maka keahliannya dalam menciptakan seni rupa dua dimensi itu dialihkan.
"Dari menggambar pada tubuh orang kini melukis di kain," tutur Kalapas Malang.
Mengenai hal itu, Kakanwil Kemenkumham Jatim memberikan apresiasi yang luar biasa.
"Ini bagus! di balik karya-karya indah ini, ada proses kreatif yang dilakukan. Pilihan yang tepat untuk mengoptimakal talenta yang di miliki oleh warga binaan," tandasnya.
Baca Juga: Kadiv Yankumham Lantik Satu Notaris Pengganti
Daripada membuat tato di badan, lebih baik mengasah kemampuan pada hal positif dan menciptakan karya yang bernilai.
"Ini dapat menjadi bekal saat bebas nanti, karena memiliki kemampuan untuk membuat barang yang bernilai ekonomis tinggi," pesannya..
Usai peresmian, batik canting karya warga binaan tersebut laku terjual.
Baca Juga: Panitia SKD CPNS Kemenkumham Jatim Kompak Kenakan Jersey Timnas
"Kain ini terlihat mencolok diantara yang lain. Selain itu ini juga karya yang istimewa karena dikerjaan oleh teman-teman warga binaan," ujar Susi, karyawan swasta yang turut hadir dalam acara peresmian tersebut.
Galeri L'SIMA sendiri merupakan tempat untuk memamerkan karya-karya warga binaan hasil kegiatan pembinaan kemandirian yang dilaksanakan oleh Bidang Kegiatan Kerja. Ada berupa kain batik, lukisan, patung dan kriya, hingga bunga angrek hasil budidaya para warga binaan. (dit)
Editor : Ahmadi