Indonesia Fashion Chamber Ambil Bagian dalam BRICS+ Fashion Summit
Pada perhelatan BRICS+ Fashion Summit, program bisnis baru turut dimulai. Program entrepreneurship meliputi 11 diskusi panel, 1 sesi pleno, dan 3 TED Talks. Materi-materi yang disampaikan oleh para ahli fashion berlangsung di Grand, Chamber, dan Open Halls of the Moscow Concert Hall di Zaryadye.
Sama seperti hari-hari lainnya di BRICS+ Fashion Summit, showroom B2B juga dibuka, di mana 120+ desainer dari seluruh dunia hadir. Kemudian, ada kursus intensif fashion. Ditambah lagi, ada peragaan busana dan Moscow Fashion Night. Selama kegiatan, para peserta summit juga berkesempatan untuk menghadiri World Fashion Shorts Festival di Artplay Design Center (Multimedia Hall) dan mendiskusikan film-film yang didemonstrasikan dengan para ahli.
Baca Juga: Jenama Turut Berpartisipasi di B2B Showroom BRICS+ Fashion Summit
Pada sesi bertajuk “Marketing lingkungan yang transparan atau greenwashing. Di mana batasnya?” desainer kenamaan Indonesia Ali Charisma yang juga merupakan Chairman of the Indonesian Fashion Chamber ikut berpartisipasi. Bersama Ali, OksanaKostiv selaku Team Leader of Corporate and Social Responsibility in Lamoda dan Alexey Pimenov yang merupakan Leader of the Dump Project juga menghadiri diskusi.
Pada sesi tersebut, para narasumber mendiskusikan beberapa isu penting yang berkaitan dengan agenda fashion environment, termasuk apa yang dimaksud dengan environmental marketing dan greenwashing, bagaimana dampaknya terhadap konsumen dan lingkungan, bagaimana cara mempertahankan inisiatif lingkungan agar tetap terbuka dan memastikan bahwa inisiatif tersebut berjalan dengan baik, serta manfaat-manfaat kolaborasi antara brand fashion dan organisasi non-profit yang menangani isu-isu sosial dan lingkungan.
Ali Charisma berbicara tentang pengalaman rekan-rekannya dari Indonesia saat beralih ke produksi yang ramah lingkungan.
"BRICS+ Fashion Summit tidak hanya membantu para desainer untuk menampilkan produk mereka, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk menceritakan pengalaman mereka di pasar Rusia," ujarnya.
OksanaKostiv menyampaikan kepada para hadirin tentang beberapa fitur yang berkaitan dengan dukungan 'green agenda' oleh brand besar Rusia.
“Menurut kami, dalam beberapa tahun terakhir, masalah utama di Rusia adalah brand-brand yang belum mendukung agenda lingkungan untuk 'menghindari tuduhan greenwashing',” pungkasnya. (dit)
Editor : Ahmadi