Kisah Nyai Dasima : Cinta Palsu dan Pengkhianatan yang Berujung Tragis
Kisah Nyai Dasima adalah salah satu cerita tragis yang terkenal dari sejarah kolonial di Batavia pada abad ke-19. Kisahnya yang penuh liku-liku cinta, pergulatan sosial, dan perbedaan budaya telah menginspirasi.
Awal Mula Kisah Cinta Nyai Dasima
Dasima awalnya adalah seorang gadis sederhana yang tinggal di pedesaan. Ketika bertemu dengan Edward William, seorang pria Belanda, dia terpikat oleh perhatian dan gaya hidup mewah yang ditawarkannya. Mereka kemudian hidup bersama tanpa ikatan pernikahan di sebuah rumah di Gambir, Batavia.
Pada masa itu dianggap sebagai hal yang tidak pantas dalam budaya pribumi. Pada masa itu, istilah "nyai" digunakan untuk wanita pribumi yang tinggal bersama orang Eropa tanpa menikah, dan Dasima pun menjadi "Nyai Dasima." Dari hubungan keduanya, Nyai Dasima melahirkan anak perempuan bernama Nancy.
Masalah Mulai Muncul
Meskipun awalnya hidup mereka bahagia, masalah mulai muncul ketika orang-orang di sekitar Nyai Dasima mulai mengincar dirinya dan kekayaannya. Setiap sore, Nyai Dasima dan putrinya sering berkeliling dengan delman dari Prapatan hingga Kampung Kwitang.
Dalam perjalanan, mereka sering bertemu dengan Samiun, seorang pria yang sudah beristri Samiun, yang berpura-pura jatuh cinta pada Nyai Dasima, mulai merencanakan hal buruk. Dia meminta bantuan Mak Buyung, pembantu Nyai Dasima, untuk membujuk Nyai Dasima meninggalkan William.
Mak Buyung pun mengatakan, "Untuk apa hidup mewah kalau tidak dinikahi?"
Rencana jahat Samiun berhasil. Nyai Dasima akhirnya meninggalkan rumah Tuan William dan putrinya. Pernikahannya dengan Samiun sudah direstui oleh istri pertama Samiun.
Akhir Tragis
Kehidupan Nyai Dasima berubah drastis dari seorang wanita kaya yang tinggal bersama pria Eropa, menjadi ibu rumah tangga biasa. Semua harta Dasima pun diserahkan kepada suaminya, Samiun. Namun, lama-kelamaan, Dasima mulai menyesali keputusannya dan ingin bercerai dari Samiun. Dia bahkan berniat kembali ke rumah orang tuanya.
Samiun, yang marah, setuju untuk bercerai, tapi dengan syarat Dasima harus menyerahkan seluruh hartanya. Ketika Dasima berencana melaporkan masalah ini ke pihak berwenang yang dekat dengan Tuan William, Samiun semakin panik. Dia lalu menyusun rencana untuk membunuh Dasima.
Pada malam hari, Samiun mengajak Dasima ke tempat sepi dan memukulnya sampai tewas. Tanpa sepengetahuannya, ada seseorang yang menyaksikan kejadian tersebut dari kejauhan.
Mayat Dasima kemudian dibuang ke sungai. Keesokan harinya, pembantu Tuan William menemukan jasad Dasima ketika hendak memandikan putri mereka, Nancy, dan segera melaporkan hal ini kepada Tuan William. Tuan William pun melaporkannya ke polisi Berkat kesaksian orang yang melihat kejadian tersebut, polisi berhasil menangkap para pelaku.
Kisah tragis Nyai Dasima ini telah diabadikan dalam buku, film, dan teater, menjadikannya salah satu legenda yang terus dikenang hingga sekarang. (*)
*) Source : vianpro (@exvianpro)
Editor : Bambang Harianto