Risma-Gus Hans, Api Sejarah Kepemimpinan dan Lentera Kesejahteraan Jatim
Rapat Pleno Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Tri Rimaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans) digelar di Kantor PDI Perjuangan di kawasan Kendangsari Industri, Kota Surabaya, pada Sabtu (28/09/2024) siang. Hadir para fungsionaris PDI Perjuangan Jawa Timur, tokoh masyarakat, akademisi, dan pengasuh Pondok Pesantren, para aktivis anti korupsi, relawan lintas komunitas, dan para Kepala Daerah Kota dan Kabupaten di Jawa Timur, dan lain-lain.
Rapat pleno dipimpin oleh Ketua Tim Pemenangan, KH Imam Buchori Cholil (Ra Imam), yang tak lain cicit Syaikhona Kholil, Bangkalan-Madura, dan Ketua Harian Wisnu Wardana. Pemaparan visi dan misi serta program kerja yang bermuara pada kesejahteraan warga-masyarakat Jawa Timur, disampaikan langsung oleh Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).
Baca Juga: Launching Maskot POPDA XIV Jawa Timur
Semua agenda pemenangan dibincangkan secara serius, termasuk peran strategis Juru Bicara, yang akan bergerak menyuguhkan profil positif, visi dan misi serta gagasan progresif seorang Risma dan Gus Hans sehingga sesuai dengan harapan masyarakat Jawa Timur.
"Sebagai Juru Bicara (Jubir) Risma-Gus Hans, kami telah berkoordinasi dengan Mas Denny Wicaksono dan Seno Bagaskoro terkait langkah taktis menerjemahkan visi, misi, dan program kerja Risma-Gus Hans. Termasuk apa saja kelebihan yang dimiliki Paslon (pasangan calon), penting diketahui oleh masyarakat sehingga menjadi pemilih rasional dan tidak terjebak dengan politik uang (money politics) yang potensial terjadi," kata Abdul Azis, Juru Bicara Tim Pemenangan Risma-Gus Hans, Senin 1 Oktober 2024.
Selain itu, Juru Bicara bersama segenap tokoh masyarakat dan lapisan warga (civil society), akan bergerak memberikan pemahaman yang utuh pada masyarakat agar tidak salah dalam memilih pemimpin karena hal itu menyangkut nasib masyarakat Jawa Timur. Inilah kesempatan emas, yang jika salah pilih akan menyesal selama 5 tahun ke depan.
"Harapan masyarakat begitu besar pada Risma-Gus Hans untuk memimpin Jawa Timur dengan jumlah penduduk 41,53 juta jiwa (2023). Bahkan, kerinduan akan sosok Risma yang dinilai apa adanya, tegas, dan kerja tanpa sorot media sejak bekerja sebagai Kepala Bappeda Surabaya, lalu Wali Kota Surabaya, kemudian Menteri Sosial, terasa betul saat menyapa warga Surabaya pekan lalu," ujarnya.
Baca Juga: Yunita Linda Dikukuhkan Sebagai Kepala OJK Jatim
-Sepuluh tahun memimpin Surabaya, Risma meninggalkan warisan yang membanggakan warga Kota Pahlawan. Mulai urusan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, hingga mampu membawa Surabaya setara dengan Kota besar lainnya. Banyak kemajuan dicapai dengan tangan dingin seorang Risma.
Melihat kenyataan itu, Juru Bicara akan bekerja keras dalam memenuhi harapan besar masyarakat Jatim dengan memenangkan Risma-Gus Hans menuju Grahadi. Mengapa masyarakat merindukan Ibu Risma? Karena sosoknya dikenal jelas dan bersih (clear and clean) dari dugaan pelanggaran hukum, khususnya korupsi.
"Target suara adalah 50 persen dengan kekuatan relawan dari berbagai Kota dan Kabupaten di Jawa Timur. Selain itu, ada puluhan Kepala Daerah yang memiliki kanong suara dengan basis massa yang solid. Dukungan masyarakat terus mengalir karena sosok Risma yang tak diragukan dalam api sejarah kepemimpinan dan lentera kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Risma teguh pendirian dalam menjaga kemerdekaan berfikir dan kemandirian pendapat sehingga sama sekali tidak dapat dipengaruhi apalagi bermufakat dengan siapa saja yang tidak punya impian menyejahterakan masyarakat. Karenanya, program Risma-Gus Hans fokus pada tiga pilar utama," jelasnya.
Baca Juga: Bus Trans Jatim Rute Bangkalan-Surabaya Resmi Diluncurkan dan Siap Beroperasi
Tiga pilar utama yang dimaksud, ialah hidup Ibu Risma hanya untuk kemakmuran masyarakat Jawa Timur. Ia memiliki keberpihakan yang tinggi pada program-program yang mengarah pada peningkatan kemajuan masyarakat yang menjadi skala prioritasnya. Dengan visi,"Jawa Timur resik demi tercapainya masyarakat adil, makmur, berkepribadian, dan berkeadaban", terpatri dalam program kerja: pemerintahan gercep dan anti korupsi, ekonomi melenting dan kemiskinan rontok, serta pendidikan dan kesehatan gratis. Seorang Risma adalah perempuan tangguh yang tak mudah rapuh walau diterpa gemuruh pemufakatan jahat sekalipun.
Kemudian, seorang Risma, biasa bekerja dalam sepi tanpa dibuntuti kamera televisi. Ia memiliki komitmen yang tinggi agar siapapun yang berkerja dengannya tidak bermain-main dalam anggaran yang merugikan masyarakat. Dengan tagline Resik-Resik Jatim, Risma-Gus Hans berkomitmen dalam ikhtiar pencegahan dan pemberantasan korupsi sehingga Jawa Timur Tanpa Korupsi akan terwujud. (*)
Editor : Bambang Harianto