Pj Bupati Jombang Dilantik sebagai Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Jombang

Reporter : -
Pj Bupati Jombang Dilantik sebagai Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Jombang
advertorial

Bertempat di Pendopo Kabupaten Jombang, Ketua Kwarda Jawa Timur, H.M. Arum Sabil melantik secara resmi Penjabat (Pj) Bupati Jombang, Teguh Narutomo, sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Jombang masa bakti 2024-2025. Pelantikan juga dikuti oleh Anggota Mabicab Gerakan Pramuka Jombang diantaranya : Komandan Kodim 1814 Jombang, Komandan Satuan Radar 222 TNI AU, Ketua Pengadilan Negeri Jombang, Ketua Pengadilan Agama Jombang.

Pelantikan dihadiri oleh para pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Jombang, Ketua Mabiran (Camat) se Jombang dan juga Ketua Kwarran se Kwarcab Jombang.

Baca Juga: Daftar Lengkap Pengurus HKTI Jatim, Ketuanya Arum Sabil

Dalam sambutannya, Pj Bupati Jombang Kakak Teguh Narutomo, Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Jombang menyampaikan terima kasih kepada Ketua Kwarda Jatim dan jajaran yang telah berkenan hadir ke Kabupaten Jombang untuk melantik pengurus mabicab.

Selain itu beliau juga menyampaikan komitmen untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai Majelis Pembimbing Cabang sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia (UU RI) nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

"Mabicab Jombang akan mendukung sepenuhnya segala kegiatan yang dilaksanakan oleh Kwarcab Jombang baik melalui fasilitas maupun bimbingan agar Gerakan Pramuka di Jombang dapat berkembang secara optimal," ujar Kakak Teguh Narutomo.

Pelantikan ini menandai awal dari masa kepengurusan baru majelis pembimbing cabang Jombang yang akan siap mendukung kegiatan kepramukaan di Jombang, serta memperkuat sinergi antara Gerakan Pramuka dan pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk isu lingkungan, digitalisasi, dan pemberdayaan pemuda.

Ketua Kwartir Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, H.M. Arum Sabil dalam sambutannya menyampaikan bahwa Gerakan Pramuka di Jawa Timur akan terus fokus dalam pengembangan Pramuka Produktif khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi baru dan terbarukan, terutama dalam mempersiapkan generasi muda untuk menggapai Indonesia Emas tahun 2045.

Baca Juga: TNI Berpartisipasi dalam Pelatihan Pramuka di SDN Randegan

‘Indonesia emas tahun 2045 tidak boleh hanya dibicarakan, tetapi harus ada langkah nyata untuk mempersiapkan semua itu,” katanya.

Dia menyampaikan bagaimana saat ini lahan pertanian semakin hari semakin berkurang, sedangkan jumlah penduduk penduduk dunia semakin hari semakin bertambah.

“Saat ini dengan sekitar 285 juta jiwa penduduk Indonesia, dan terus menurunnya lahan pertanian Indonesia. Tentu akan menjadi persoalan serius bagi Bangsa Indonesia, bukan masalah covid baru, bukan hanya masalah persenjataan tetapi masalah besar sebuah negara di masa depan adalah masalah perut, yakni masalah pangan dan energy,” katanya.

Baca Juga: Kontingen Kwarcab Gerakan Pramuka Bangkalan Diberangkatkan ke Raimuna

Dia melanjutkan bahwa persoalan pangan dalam negeri, bukan hanya masalah menyiapkan pangan yang melimpah dan mencukupi kebutuhan dalam negeri dan punya daya saing, tetapi juga tentang pangan yang sehat.

“Kita lihat saat ini bagaimana petani di lingkungan kita. Saat menanam melon, kacang panjang, cabe, padi, dan lainnya, bagaimana petani mengendalikan hama? Pestisida tentu saat ini adalah jawabannya. Bagaimana petani menghitung ambang batas pestisida yang diaplikasikan di pertanian, nyaris tidak ada yang melakukan perhitungan tersebut. Dan bahayanya jika hasil pertanian terkandung residu pestisida yang diambang batas, maka ini juga akan menjadi masalah kesehatan yang serius. Jika anak-anak muda Bangsa Indonesia, mengkonsumsi sumber pangan yang cukup saja tetapi tidak sehat, maka tentu akan berbahaya bagi kelangsungan masa depan Bangsa dan Negara,” katanya.

“Inilah pentingnya ke depan. Gerakan Pramuka semakin terlibat aktif memberikan edukasi untuk diri pribadi, lingkungan keluarga terdekat dan kepada masyarakat tentang pemenuhan ketahanan pangan yang melimpah dan sehat. Adik-adik Pramuka perlu dan sangat penting untuk mendapatkan bimbingan, belajar dan mengimplementasikan pramuka produktif terutama di sektor pertanian dan energi baru terbarukan. Gerakan Pramuka harus mampu mencetak generasi penemu dan pencipta untuk menyiapkan Indonesia Emas 2045. Ketergantungan adalah kelemahan, kemandirian adalah kekuatan," pesan Arum Sabil di akhir sambutan. (*)

Editor : Bambang Harianto