Puluhan Warga Desa Kramatinggil Menggruduk Kantor Dinas Sosial Gresik

Reporter : -
Puluhan Warga Desa Kramatinggil Menggruduk Kantor Dinas Sosial Gresik
Audiensi warga Desa Kramatinggil dengan pihan Dinas Sosial Gresik

Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Gresik didatangi oleh puluhan warga Desa Kramatinggil, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, pada Rabu siang (18/12/2024). Usut punya usut, maksud kedatangan puluhan warga tersebut lantaran selama kurang lebih sekitar 2 tahun tidak pernah mendapat bantuan dari Pemerintah.

Setelah dilakukan mediasi di kantor Dinas Sosial Kabupaten Gresik, ternyata nama-nama dari warga yang datang tersebut belum tercantum di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Baca Juga: Dalam Rangka HUT Bhayangkara, Polsek Cerme Salurkan Bansos di Desa Sukoanyar

Salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, dia tidak pernah mendapat bantuan.

"Saya pernah kurang lebih setahun pernah datang ke kantor Dinas Sosial untuk menanyakan apakah nama saya sudah tercantum di DTKS. Dari Dinas Sosial waktu itu mengatakan nama ibu sudah masuk dalam DTKS. Kalau nama saya sudah masuk dan tidak masuk di DTKS, lantas uang bantuan untuk saya larinya kemana?" katanya.

Baca Juga: Satgas Pamtas Mobile RI PNG Yonif 7 Marinir Salurkan Bansos

Di tempat yang sama, Ketua ormas (Organisasi Masyarakat) Geram (Gerakan Rakyat Melawan), Yasin dalam audensi dengan Dinas Sosial Gresik menyampaikan terima kasih karena pihak Dinas Sosial Gresik menerima kedatangannya dengan baik.

advertorial

Masih dikatakan oleh Yasin, ada beberapa warga di Desa Kramatinggil yang menurutnya cukup layak mendapatkan bantuan sosial (Bansos), akan tetapi tidak pernah mendapatkan.

Baca Juga: Pemkab Bangkalan Terima Bantuan Rp 106,2 Miliar dari Kemensos

"Kami menuntut dari Pemerintahan Desa khususnya Kepala Desa Kramatinggil yang tidak hadir pada saat ini untuk segera didaftar kembali nama- nama warga yang memang seharusnya dapat, segera didaftarkan di dalam DTKS. Apalagi tadi warga yang datang saat audensi rata- rata lansia (lanjut usia) semua. Secara otomatis sudah tidak ada mata pencaharian serta harus mendapatkan bantuan," katanya. (*)

Editor : Bambang Harianto