Arahan Presiden Rl kepada 1.004 Komandan Satuan TNl

Komandan Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Danpuspenerbal), Laksda TNl Siayani Jaffar mengikuti pengarahan Presiden Republik Indonesia (Rl), Prabowo Subianto kepada 1.004 Komandan Satuan TNI di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/2/2025). Acara tersebut diikuti 1.004 personel yang terdiri dari unsur pimpinan TNI 4 orang, pimpinan Mabes TNI 11 orang, TNI AD 613 orang, TNI AL 243 orang, TNI AU 133 orang.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menyalami para prajurit saat mengikuti pengarahan Presiden kepada Komandan Satuan TNI.
Baca Juga: Lima Rajawali Laut Muda Resmi Bergabung Menjadi Pengawak Penerbangan TNl AL
Dalam pengarahannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa negara yang ingin sejahtera harus memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari segala ancaman. Oleh karena itu, pertahanan negara menjadi hal yang sangat vital demi kelangsungan hidup bangsa.
"Kalau sebuah negara ingin merdeka sesungguhnya, sebuah negara ingin sejahtera, maka harus punya kekuatan untuk melindungi diri, melindungi seluruh kekayaan alam yang ada," ujar Presiden Prabowo.
Baca Juga: Sertijab Empat Jabatan Strategis Jajaran TNl AL
Presiden Prabowo juga menyoroti berbagai konflik yang terjadi di dunia saat ini, di mana negara-negara kaya dan kuat sering kali menjadi sasaran invasi, yang menyebabkan kerusakan pada rumah warga, sekolah, fasilitas umum, bahkan pembangkit listrik.
Presiden Prabowo menambahkan bahwa Indonesia seharusnya bersyukur karena para pemimpin sebelumnya berhasil menjaga negara ini tetap aman dan terhindar dari konflik internasional, tanpa terlalu terlibat atau mengundang invasi dari negara lain.
Baca Juga: Serah Terima Jabatan Tiga Jabatan Direktur Puspenerbal
Presiden Prabowo Subianto juga menegaskan bahwa fungsi utama negara adalah perlindungan, yang tidak hanya dapat diwujudkan dengan kata-kata atau teori.
"Kita tidak bisa melindungi dengan itikad baik, kita tidak bisa melindungi hanya dengan kata-kata, kita tidak bisa melindungi hanya dengan tulisan-tulisan, kita tidak bisa melindungi dengan teori. Melindungi adalah dengan kekuatan," tegasnya. (*)
Editor : Bambang Harianto