Sosok Kombes Budi Hermanto : Serdik Sespimti, Karir hingga Prestasinya

Komisaris Besar(Kombes) Polisi Budi Hermanto sejak 21 September 2024, menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jawa Timur. Jabatan itu diemban setelah terbit Surat Telegram (TR) Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), nomor ST/2098/IX/KEP/2024 tertanggal 21 September 2024.
Budi Hermanto menggantikan Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, yang menjabat Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya. Jabatan sebelumnya Kombes Budi Hermanto ialah Kapolresta Malang, yang dijabat sejak Juni 2021 menggantikan Kombes Pol Leonardus Harapantua Simamarta Permata.
Baca Juga: Direktur Reskrimsus Polda Jawa Timur Ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1446 H
Di tengah menjalankan amanah sebagai Dirreskrimsus Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budi Hermanto menyiapkan karirnya menuju jenjang berikutnya dengan ikut serta dalam Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri (Sespimti) Dikreg 34 Tahun Anggaran 2025.
Kombes Budi Hermanto terpilih sebagai peserta didik (serdik) mengikuti pendidikan Sespimti Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri di Lembang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, bersama dengan 105 Serdik yang terbagi dalam dua gelombang.
Dalam sambutannya, Kasespim Lemdiklat Polri, Irjen Pol Rudi Darmoko menyampaikan, gelombang pertama sebanyak 53 orang yang terdiri dari Polri sebanyak 39 orang (Reguler sebanyak 38 orang, dan Martikulasi sebanyak 1 orang), Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebanyak 12 orang, Kejaksaan Agung 1 orang, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sebanyak 1 orang.
Untuk gelombang kedua sebanyak 52 orang yang terdiri dari Polri sebanyak 36 orang (Reguler sebanyak 35 orang dan Martikulasi 1 orang), TNI sebanyak 13 orang, Kejaksaan Agung sebanyak 2 orang, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) 1 orang.
Tema yang diusung ialah “Membangun Keutamaan Pendidikan Polri Untuk Mewujudkan Polisi Sebagai Penjaga Kehidupan, Pembangunan Peradaban, dan Pejuang Kemanusiaan”.
“Sespim Lemdiklat Polri berupaya mewujudkan program Pendidikan dan Pelatihan yang lebih maju dan berintegritas dengan memfokuskan Program Kampus Integritas guna menyiapkan pemimpin yang profesional, cerdas, bermoral, modern, dan melatih pengendalian diri. Menjadi icon Kebhinekaan, toleransi, anti narkoba, dan anti korupsi merupakan program kampus modern untuk mengembangkan kurikullum kekinian serta mengembangkan Literasi sebagai basis Pembelajaran yang futuristik,” kata Irjen Pol Rudi Darmoko.
Terpilih sebagai salah satu serdik Sespimti Polri, Kombes Budi Hermanto menganggapnya sebagai amanah yang harus dijalankan, untuk kemudian bisa memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat.
Budi Hermanto
“Pendidikan ini adalah kesempatan besar untuk belajar dan berkontribusi lebih banyak, sehingga integritas dan kebermanfaatan bisa terus saya tularkan,” kata Budi Hermanto, yang dipanggil Buher di kalangan wartawan.
Perjalanan Kombes Budi Hermanto di Kepolisian bisa disebut moncer. Lulus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000, Budi Hermanto kemudian memegang beberapa jabatan strategis di Polri. Jabatan itu disertai dengan prestasi yang gemilang selama karirnya di kesatuan Reserse.
Dari prestasi itu, Kombes Budi Hermanto diganjar berbagai penghargaan, baik lokal dan internasional. Beberapa penghargaan yang disabetnya diantaranya :
- Satya Lencana Dwija Sista
- Satya Lencana Dharma Nusa Aceh Tsunami tahun 2005
- Satya Lencana Bakti Sosial tahun 2005
- Satya Lencana Dharma Nusa Ambon tahun 2007
- Satya Lencana Bhakti Nusa
- Satya Lencana Karya Bhakti
- Satya Lencana Santi Dharma
- Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun 2007
- Satya Lencana Pengabdian XVI Tahun 2017
- Satya Lencana Jana Utama
- Satya Lencana Ksatria Bhayangkara
- Satya Lencana Operasi Kepolisian tahun 2014.
Di samping itu, dia juga memperoleh 2 pin emas Kapolri yang merupakan penghargaan tertinggi dari institusi Polri.
Kombes Budi Hermanto memegang beberapa jabatan strategis di Kepolisian. Namanya tenar saat bertugas di jajaran Polda Metro Jaya. Budi Hermanto dikenal piawai saat bertugas di lapangan dalam mengungkap kasus-kasus termasuk kasus lama yang sukar diungkap.
Bekal reserse selama menempuh pendidikan, menjadikan Budi Hermanto mahir di penyidikan; kasus cepat dituntaskan. Budi Hermanto juga mampu memanage anggota dengan baik, sehingga apa yang menjadi harapan pimpinan terutama terhadap reserse kriminal (Reskrim) bisa tercapai dengan baik.
Budi Hermanto saat jadi Taruna Akpol
Dalam karirnya, jabatan di Polri yang pernah diamanahkan kepada Kombes Budi Hermanto, diantaranya :
- Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000
- Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 2007
- Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri tahun 2014
- Magister Kajian Ilmu Kepolisian di Universitas Indonesia pada tahun 2011
- Komandan Pleton Taruna (Dantontar) Akpol
- Waka Polsek Metro Taman Sari Metro Jakarta Barat
- Kapolsek Serpong
Baca Juga: Pelaku Mutilasi Terhadap Uswatun Khasanah Dinyatakan Sebagai Psikopat Narsistik
- Polres Tangerang
- Kepala Unit (Kanit) Reserse Mobil (Resmob) Metro Jakarta Barat
- Kanit Bunuh Culik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya
- Kanit Vice Control Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro
- Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metero Jaya
- Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya
- Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan
- Kapolres Batu (24 mei 2017-3 Okrober 2019)
- Kapolres Blitar
- Wadir Resnarkoba Polda Kalimantan Selatan
- Wadir Reskrimsus Polda Kalimantan Selatan
- Kapolresta Malang
- Direktur Reskrimsus Polda Jawa Timur
- Ilegal Soccer Gambling Course, Singapore, tahun 2008
- Comparative Study of Police System, Japan, tahun 2009
- Spezialization Cource of Murder Seoul, South Korea, tahun 2010
- Federal Bureau of Investigation (FBI) Surveillance, tahun 2011
- International Fugitive Suspectinvestigation, Seoul, Sout Korea, tahun 2011
- Exradition of Suspect Mutilation, Spain, tahun 2013
Baca Juga: Bejat ! Anak Panti Asuhan Diperkosa Pengasuhnya di Surabaya
- Departement of Justice, Wahington, tahun 2015
Sejumlah kasus besar yang menjadi perhatian publik yang sukses diungkap Kombes Budi Hermanto, beberapa diantaranya ialah kasus kaburnya Anwar alias Rizal dari Rutan Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat. Saat itu, Budi Hermanto berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), menjabat sebagai Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Kasus kaburnya Anwar alias Rizal telah mempermalukan nama institusi Dirjen Pemasyarakatan dan jajarannya. Anwar alias Rizal kabur dari Rutan Salemba dibantu oleh istrinya pada Kamis 7 Juli 2016. Dia kabur menyamar sebagai wanita, yang berpakaian gamis. Pakaian itu disiapkan oleh istrinya saat berkunjung ke dalam Rutan Salemba.
AKBP Budi Hermanto terlibat dalam pemburuan Anwar, terpidana seumur hidup di kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur inisial AAP (15 tahun), siswi MTS asal Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anwar membunuh AAP di area hutan Tenjo milik Perhutani, di Jasinga, Bogor. Berkat AKBP Budi Hermanto dan tim, Anwar berhasil ditangkap dan dikembalikan ke Rutan Salemba.
Saat jadi Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Budi Hermanto mengungkap kasus pencabulan terhadap 12 orang anak. Pelaku yang ditangkap ialah Sukron (31 tahun).
Kasus lainnya ialah pembunuhan terhadap Putri Nur Fauziah (9 tahun), yang jasadnya ditemukan dalam kardus pada 2 Oktober 2015, di Kalideres, Jakarta Barat. Saat ditemukan, jasadnya tanpa busana dan ditekuk dengan cara dilakban, lalu dimasukkan ke dalam kardus.
Kasus ini pelik dan berliku, sampai Polda Metro Jaya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus. Namun berkat kejelian AKBP Budi Hermanto, kasus ini berhasil diungkap. Pelakunya bernama Agus Darmawan. Kemudian Agus Darmawan dijerat dengan Pasal 30 KHUP tentang pembunuhan berencana juncto Pasal 338 KUHP UU nomor 35 tahun 2014 dengan perubahan atas UU nomor 23 tahun 2002 tetang perlindungan anak. Ancaman hukumannya seumur hidup.
Selain pembunuhan dan komplotan bandit, Budi Hermanto saat menjabat sebagai Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya juga menangani kasus kepemilikan senjata api (senpi) yang melibatkan Gatot Brajamusti. Kasus sensasional dan menyita publik ini akhirnya menjadikan Gatot Brajamusti sebagi tersangka senpi ilegal.
Budi Hermanto
Budi Hermanto juga menuntaskan pengamanan sidang Basuki Purnama alias Ahok. Di bawah kendalinya, sidang Ahok berlangsung aman dan terkendali. Kasus lainnya yang ditangani Budi Hermanto ialah Kasus Mario Teguh (motivator), Marissa Haquq, Julia Peres dan Nikita Mirzani, fitnah terhadap Jusuf Kalla (Wakil Presiden), dan geng motor.
Bagi Budi Hermanto, tidak akan pernah berkompromi dengan pelaku tindak kejahatan terutama kejahatan teramat sadis dan keji. Dan itu terbukti saat mengemban jabatan di luar Polda Metro Jaya. Seperti saat jadi Wadir Resnarkoba Polda Kalimantan Selatan, dia mengungkap kasus peredaran sabu-sabu sebanyak 208 gram dan 53.969 butir ekstrasi. Prestasi membuat Budi Hermanto mendapatkan penghargaan dari Komjen Listyo Sigit Prabowo pada 17 Juli 2020, yang saat itu jadi Kabareskrim Polri. Lalu 5 bulan kemudian, Budi Hermanto dan tim menyita 300 kg sabu-sabu asal Malaysia pada 6 Agustus 2020.
Saat jadi Kapolresta Malang, Kombes Budi Hermanto menangkap Crazy Rich Surabaya, Wahyu Kenzo terkait dugaan kasus penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG) yang dikelola PT Pansaky Berdikari. Wahyu Kenzo ditangkap oleh jajaran Polresta Malang Kota di bawah arahan Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto.
"Salah satu prinsip saya adalah bekerja dengan hati. Menjalankan peran dalam mengayomi masyarakat sekaligus mengabdi kepada negara bukanlah tugas main-main dan harus dijalani dengan serius dan penuh komitmen. Namun sekali lagi, tidak ada keberhasilan yang muncul atas usaha tunggal, semua merupakan kerja kolektif disertai dukungan dari banyak pihak, mulai dari atasan, tim, hingga keluarga bahkan support dari masyarakat luas," ujarnya Budi Hermanto kala itu.
Almarhum Muhammad Nasir dan Hj Safniyati
Bukan cuma garang dalam mengungkap kejahatan. Budi Hermanto juga membuat berbagai inovasi selama kepemimpiannya. Salah satunya inovasi layanan melalui aplikasi digital pada tahun 2018 silam, saat jadi Kapolres Batu. Aplikasi tersebut diberi nama 'Apel Batu' (Aplikasi Polisi Jelajah Batu) yang diluncurkan guna menjamin rasa aman dan nyaman masyarakat, khususnya wisatawan yang singgah ke Kota Batu.
Dari inovasi layanan di Kota Batu, pria kelahiran di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada tahun 1976 tersebut, mendapatkan penghargaan Kepolres Pelopor Peduli Lingkungan dari Ketua BAMAG LKKI (Badan Musyawarah Antar Gereja Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia), Agus Susanto.
Kombes Budi Hermanto kerap meninggalkan kesan mendalam dan positif di mata masyarakat. Anak ke-5 dari 8 bersaudara pernah melakukan kerja sama dengan Kick Andy Foundation untuk membagikan kaki palsu kepada penyandang disabilitas. Kala itu, Polres Batu menjadi pihak pertama yang membagikan kaki palsu dalam lingkup Polda Jawa Timur.
Budi Hermanto kecil, bersama saudaranya
Selain dekat dengan masyarakat, Kombes Budi Hermanto yang merupakan suami dari Heny Hairani (Ny Enic) serta ayah dari 2 putri yang cantik, Bianca Alysa dan Akaya ini dekat dengan wartawan. Putra dari pasangan orangtua Almarhum Muhammad Nasir dan Hj Safniyati ini cukup responsif dalam menanggapi wartawan. Hal ini tidak lepas dari gemblengan untuk menjadi sosok yang mengayomi masyarakat, tidak cuma bawahannya. (*)
Editor : Bambang Harianto