Kisah Lei Jun : Dulu Dicuekin Orang di Jalanan, Sekarang Dielu-elukan

Reporter : -
Kisah Lei Jun : Dulu Dicuekin Orang di Jalanan, Sekarang Dielu-elukan
Lei Jun

Tahun 2011 - Di jalanan Kota Beijing, China, seorang pria sederhana berdiri di trotoar ; menawarkan smartphone buatan lokal. Namanya Lei Jun. Merek yang ia bawa? Xiaomi. 

Orang-orang lewat begitu saja. Ada yang menolak halus. Ada yang menertawakannya. Tapi senyumnya nggak pernah hilang. 

Videonya klik link ini : Kisah Sukses Lei Jun

“Saya percaya teknologi bagus harus bisa dijangkau semua orang,” katanya waktu itu.

Visi Gila Seorang Founder 

Di tahun saat dunia masih memuja merek luar, Lei Jun bermimpi gila: Bikin Handphone (HP) berkualitas flagship, dengan harga setengahnya. Bukan buat kalangan atas, tapi buat rakyat biasa. Buat pelajar. Buat pekerja lapangan. Buat siapa saja. Dan lebih dari sekadar HP, ia membangun sebuah ekosistem.

The Underdog’s Rise 

Tahun demi tahun, Xiaomi nggak cuma survive. Mereka meledak. Strateginya? 

• Community-driven development 

• Flash sale marketing 

• Fokus ke value, bukan branding mahal 

Satu per satu pasar takluk: India, Asia Tenggara, Eropa Timur, bahkan ke Barat.

Tahun 2025 – Di panggung dunia hari ini, Lei Jun berdiri di atas panggung. Disambut tepuk tangan ribuan orang. Bukan cuma CEO HP. Tapi arsitek ekosistem teknologi terbesar di dunia: 

• Smartphone 

• Smart home

  • AIoT 

• Kendaraan listrik 

• Cloud & data

The Hero’s Legacy 

Dulu ditertawakan karena mimpinya ketinggian. Sekarang dihormati karena dia berani melompat duluan. 

Lei Jun, pendiri Xiaomi, kini memiliki kekayaan sebesar Rp 676 triliun. Ia berhasil membawa Xiaomi dari produsen smartphone murah hingga kini merambah ke industri mobil listrik.

Awal kemunculan Xiaomi sempat menuai kritik karena desain HP-nya dianggap meniru Apple, hingga dijuluki "Apple-nya China." Namun, Lei Jun menanggapi kritik ini dengan fokus pada inovasi, hingga akhirnya Xiaomi mampu membangun identitasnya sendiri.

Ketika Xiaomi mengumumkan akan memproduksi mobil listrik, banyak analis yang pesimis. Mereka meragukan apakah perusahaan smartphone ini bisa bersaing dengan raksasa otomotif seperti Tesla dan BYD. Namun, Lei Jun tetap melangkah maju dengan strategi agresif khas Xiaomi.

Tahun 2015, Lei Jun tertangkap kamera menggunakan iPhone dalam sebuah acara resmi. Netizen pun mempertanyakan mengapa bos Xiaomi memakai produk pesaing. Dengan santai, ia menjawab bahwa memahami produk kompetitor adalah bagian dari strategi bisnis dan inovasi.

Meski terkenal sebagai pebisnis sukses, Lei Jun jarang membicarakan keluarganya. Namun, ia pernah menyebut bahwa keluarganya adalah motivasi terbesarnya. Ia juga hobi membaca buku tentang teknologi dan bisnis, serta rutin berlari dan mengikuti maraton untuk menjaga kebugaran. (*)

Editor : Zainuddin Qodir