OPM Klaim Tembak Gugur 7 Prajurit TNI Dalam Serangan di Yahukimo, Mabes TNI: Itu Hoax

Reporter : -
OPM Klaim Tembak Gugur 7 Prajurit TNI Dalam Serangan di Yahukimo, Mabes TNI: Itu Hoax
Tampak dari atas, pasukan OPM

Separatis bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Barat (TPNPB-OPM) mengklaim, sedikitnya 7 prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) gugur tertembak dalam serangan mendadak pemberontak di Pos TNI Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Serangan itu dilancarkan milisi Kodap XVI/Yahukimo, bekerjasama dengan gerombolan bersenjata Kodap III/Ndugama Derakma, pada Sabtu (17/05/2025) pukul 05.00 WIT.

Serangan yang dilancarkan gerilyawan anti Indonesia itu dipimpin Komandan Batalyon Organisasi Papua Barat Wosem, Mayor Organisasi Papua Barat Nabianus Kerebea, di bawah Kodap XVI/Yahukimo, bersama puluhan anggota gerombolannya. Atas tindakan makar terhadap bangsa dan negara Indonesia itu, pihak Mayor Organisasi Papua Barat Nabianus Kerebea dan Kodap XVI/Yahukimo menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab.

Baca Juga: Dua Jenazah Korban Ekstremis OPM Dipulangkan dengan Pesawat Trigana Cargo

"Menurut informasi yang kami terima dari pasukan di medan tempur, bahwa 7 anggota militer Indonesia tewas dalam serangan yang dilancarkan TNPB itu. Kita tunggu perkembangan selanjutnya," corong utama TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menjawab jurnalis dalam pesan pendek, Sabtu (17/05/2025).

Pukul 14.34 Sambom juga mengirim Siaran Pers resmi yang dikeluarkan Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM, gerakan frontal serangan jelang fajar tersebut. Rilis juga disertai beberapa 'lembar' foto digital, yang menggambarkan beberapa sisi furniture dan sekat bangunan bahan tripleks/papan kayu berlubang diduga benturan proyektil peluru.

Dikatakannya, sejumlah senapan prajurit TNI langsung menyalak, membalas serangan yang dilancarkan gerilyawan bersenjata Organisasi Papua Barat tersebut. Namun, para penyerang yang berjumlah lebih 20 orang itu langsung menghindar kembali masuk hutan, sesaat setelah menumpahkan berondongan peluru senapannya.

Berapa jumlah personel prajurit TNI yang melakukan serangan balik, Sambom belum bisa merincinya. Dia juga belum mendapat informasi, berapa lama durasi kontak senjata itu berlangsung. Yang jelas, aku Sambom, pihak TPNPB-OPM untuk sementara belum ada yang menjadi korban, baik mati maupun terluka.

Baca Juga: Kerjakan Proyek Gereja GKI, Dua Kuli Bangunan Tewas Ditembak OPM

"Ya, ada serangan balasan (dari TNI). Untuk sementara pihak kami belum ada yang menjadi korban. Berapa menit kontak senjata belum ada konfirmasi. Berapa jumlah personel TNI, juga belum diketahui, karena musuh. Tapi pihak kami ada lebih dari 20 orang," terang Sambom.

Sambom berpesan kepada Presiden Prabowo Subianto, pihaknya tidak akan pernah surut dan berhenti melakukan serangan terhadap militer Indonesia. Sikap antagonis bersenjata tetap dilakukan hingga negara Indonesia mengakui kemerdekaan bangsa Papua, yang diklaim sudah merdeka sejak 1 Desember 1961.

"Atas sejarah dan perjuangan kemerdekaan bangsa Papua, kami tetap berdiri sebagai pagar negara bangsa Papua. Kami akan jaga, baik penduduk asli Papua maupun berbagai sumber daya alamnya," klaim Sambom lagi.

Baca Juga: 19 Napi Organisasi Papua Merdeka Bersenjatakan Parang Kabur dari Lapas Nabire

Menanggapi informasi tersebut, Pemerintah RI melalui Kapuspen Mabes TNI, Letjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa berita bersumber dari corong Organisasi Papua Barat tersebut tidak benar alias hoax.

"(Berita) ini hoax. Tidak ada prajurit TNI yang gugur hari ini (Sabtu, 17 Mei 2025)," tandas Letjen TNI Kristomei Sianturi kepada jurnalis. (fin)

Editor : Bambang Harianto