Geliat ekspor umbi porang, Amorphophallus oncophillus dalam bentuk konjac chip mulai merangkak naik, dengan seiring meningkatnya permintaan konjac chip kering oleh negara Republik Rakyat Tiongkok. Konjac chip yang diproduksi oleh salah satu perusahaan di Mojokerto, diminati oleh perusahaan di Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Mereka membutuhkan 54.000 kg konjac chip sebagai bahan baku pengolahan industri makanan di Negeri Tirai Bambu.
Baca juga: Dari Kratom hingga Porang, ini Daftar Komoditas yang Dilarang Diekspor oleh Mendag RI
Perusahaan melaporkan 1080 karung konjac chip miliknya kepada pejabat karantina tumbuhan di Wilker (wilayah kerja) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan visual pada Selasa (15/8/2023). Perusahaan memiliki Surat Keputusan Instalasi Karantina Tumbuhan atau IKT untuk memproduksi umbi porang menjadi bentuk konjac chip dan tepung.
IKT milik perusahaan yang berada di Mojokerto tersebut dilengkapi dengan laboratorium serangga mini, untuk memeriksa secara direct inspection adanya imago serangga hidup yang dapat merusak konjac chip sebelum untuk siap dikirim.
Baca juga: Dari Kratom hingga Porang, ini Daftar Komoditas yang Dilarang Diekspor oleh Mendag RI
Konjac chip senilai RP 380 juta tersebut akan dikirim menggunakan 2 kontainer 40 feet, menuju pelabuhan Wuhan Cina dengan masa perjalanan 16 hari.
“Bahan baku umbi porang, berasal dari petani di Mojokerto, Banyuwangi, Madiun, dan Ngawi. Perusahaan telah mengekspor konjac chip ke RRT dan beberapa negara lainnya,” ujar Bapak Dwi Purnomo, selaku pengguna jasa pengekspor konjac chip.
Baca juga: Dari Kratom hingga Porang, ini Daftar Komoditas yang Dilarang Diekspor oleh Mendag RI
“Sebelum media pembawa dikirim, pejabat karantina tumbuhan melakukan pemeriksaan di IKT juga sebagai fasilitas ekspor. Hasil pemeriksaan kesehatan Tidak ditemukan OPT serangga hidup pada sampel random konjac chip yang diperiksa,” ujar Mira Eka selaku Pejabat Karantina Tumbuhan.
“Jawa Timur memiliki beberapa perusahaan eksportir serpih porang kering (Konjac Chips), salah satunya berada di Mojokerto ini yang telah memiliki fasilitas ekspor, rumah kemas serta ditetapkan sebagai IKT,” ujar Cicik Sri Sukarsih, selaku Kepala Karantina Pertanian Surabaya. (dit)
Editor : Syaiful Anwar