Warga Anak Air Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, menggelar aksi demo menolak keberadaan Tambang Galian C di wilayah mereka. Diketahui, tambang tersebut berada di kawasan Parak Buruk Anak Air, Koto Tangah.
Terlihat ratusan masyarakat yang terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak mendatangi lokasi tambang, Kamis siang (19/10/2023). Warga mendatangi lokasi dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan bermotor.
Baca juga: Urugan di Desa Kedayang Diduga Ilegal, Polisi dan Satpol PP Perlu Menertibkan
Salah satu warga bernama Erna (45 tahun) mengatakan, dirinya ikut aksi karena prihatin dengan dampak tambang galian C tersebut. Selain merusak jalan di kawasan tersebut, tambang disebut juga merusak lingkungan.
“Jalan lingkungan jadi rusak dan kotor. Kami juga khawatir nanti lingkungan yang rusak memicu banjir,” kata dia.
Baca juga: Hendak Liputan Tambang di Tuban, Wartawan Dikeroyok 4 Orang dan Dibacok Pakai Parang
Warga, kata Erna menuntut aktivitas tambang tersebut dihentikan.
Warga lainnya, Rahman (41 tahun) juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, keberadaan tambang tersebut turut menimbulkan perpecahan dan saling curiga di masyarakat.
Baca juga: Wahyu Urip Budihanto Jadi Terdakwa Penambangan Ilegal di Tuban
“Masyarakat jadinya saling curiga, ada yang bilang ilegal, ada pula yang mengatakan main beking-bekingan. Dari pada warga resah mending ditutup saja,” ujarnya. (ins)
Editor : Ahmadi