TPNPB Ancam Eksekusi Pekerja Tambang Ilegal di Tanah Papua
Manajemen Markas Pusat Komisi Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (Komnas TPNPB) telah menerima laporan dari Papua Intelijen Service (PIS) TPNPB dari berbagai daerah di Tanah Papua bahwa seluruh penambangan emas ilegal yang beroperasi di Papua diduga di-backup oleh oknum aparat yang dipersenjatai oleh Negara.
Hal ini terjadi di Nabire, Yahukimo, Manokwari, Keerom, Timika, Paniai dan diberbagai daerah lainnya. Selain penambangan emas ilegal dan kayu ilegal, aparat juga memback-up para imigran Indonesia dan pengusaha China, lalu menjual minuman keras secara umum terhadap orang Papua, sehingga meningkatnya tingkat kriminal di Tanah Papua akibat minuman keras.
Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB melampirkan bukti seorang aparat yang sedang memback-up para pekerja tambang emas ilegal di salah satu tempat yang menjadi bukti digital yang kuat.
“Dalam hal tersebut, kami juga mengimbau kepada seluruh pasukan TPNPB di 36 Komando Daerah Pertahanan di seluruh Tanah Papua untuk wajib eksekusi aparat yang sedang ekploitasi emas ilegal di seluruh Tanah Papua. Kami juga mengimbau kepada warga Imigran Indonesia agar segera keluar dari hutan-hutan di Papua. Jika kedapatan, maka itu bagian dari aparat atau Intelejen yang siap di eksekusi mati,” kata Juru Bicara Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom dalam rilis yang diterima media pada Kamis, 20 November 2025.
Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB juga menegaskan kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kapolri agar menghentikan ekploitasi emas ilegal di seluruh Tanah Papua yang dapat menghancurkan hak-hak masyarakat adat di Tanah Papua.
“Jika tujuan aparat ke Papua untuk berperang, silahkan perang melawan TPNPB. Tetapi dan hentikan mengunakan bangunan sipil seperti Gereja, sekolah-sekolah, balai desa dan rumah-rumah warga sipil sebagai pos-pos militer,” tegas Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom. (*)
Editor : Bambang Harianto