Berpartisipasi Dalam Pameran Kementrian LHK, ECOTON Menghadirkan Manusia Plastik

Reporter : -
Berpartisipasi Dalam Pameran Kementrian LHK, ECOTON Menghadirkan Manusia Plastik
Seorang pengunjung stand Ecoton melihat bahaya plastik
advertorial

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan pameran bertema "Indonesia Climate Change Expo dan Forum 2023" di Convention and Exhibition Grand City Surabaya. Ada puluhan stand pameran yang berdiri untuk mempertunjukan informasi dan inovasi, salah satunya stand pameran ECOTON.

Pada kesempatan ini ECOTON membawa konsep pameran bertema polusi plastik. Tak tanggung-tanggung, dalam pameran ini ECOTON menghadirkan manusia plastik.

Baca Juga: Puluhan Aktivis Lingkungan dan Akademisi Gelar Aksi Solidaritas Peduli Pantai Lewat Clean Up dan Audit Plastik

Tonis Afrianto Koordinator Pameran ECOTON sekaligus pegiat zero waste menjelaskan bahwa manusia plastik dipajang untuk menarik minat pengunjung.

“Kami ingin ada sesuatu yang unik tapi serius mengenai dampak polusi plastik yang hari ini sudah mengkontaminasi manusia,” jelasnya.

Menurut Tonis, selain manusia plastik, ada juga praktek identifikasi mikroplastik dengan menggunakan mikroskop khusus.

“Selain manusia plastik, kami membawa alat peraga berupa mikroskop khusus mendeteksi mikroplastik dalam air. Pengunjung bisa merasakan sensasi mengidentifikasi partikel mikroplastik layaknya profesor yang biasanya hanya mereka temukan di laboratorium. Tapi hari ini kita bawa ke pengunjung,” tambahnya. 

Baca Juga: BRUIN Melakukan Restorasi Kawasan Mangrove Lewat Kampanye Merdeka untuk Mangrove Surabaya

Ditemui ditempat yang sama, Rafika Aprilianti selaku Peneliti Mikroplastik sekaligus Kepala Kaboratorium ECOTON mengajak pengunjung di stand Ecoton untuk melihat dan perlu tahu tentang bahaya mikroplastik.

“Mikroplastik itu polusi yang berbahaya. Saya pikir perlu disosialisasikan ke pengunjung pameran, tapi miris. Sebagian besar dari mereka belum tahu hal ini,” katanya. 

Perempuan kelahiran di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur ini menganggap ironi, melihat masyarakat yang saat ini masih gemar gunakan plastik sekali pakai dan berharap bisa mengurangi dan beralih ke produk ramah lingkungan.

Baca Juga: Yayasan Konservasi Sungai Nusantara dan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Lakukan Sensus Serangga Air

“Saya ingin masyarakat bisa menghindari pemakaian plastik sekali pakai apalagi untuk pembungkus makanan, mengingat bahan penyusun plastik mengandung lebih dari 10.000 bahan kimia berbahaya. Sedangkan 2.400 bahan kimia ini yang menjadi perhatian diantaranya ftalat, BPA, Alkhylphenol, dan senyawa perluorinasi telah dikonfirmasi bahwasanya senyawa tersebut termasuk ke dalam jenis senyawa pengganggu hormon manusia,” jelasnya.

Lebih lanjut perempuan lulusan Biologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang ini menghimbau masyarakat bisa menggunakan produk perawatan badan ramah lingkungan, seperti sabun organik, popok kain, dan pembalut kain. Sebelumnya ECOTON merilis penelitian mikroplastik di dalam feses manusia dengan total 102 sample manusia di sepanjang sungai Brantas.

Pameran ini berlangsung selama empat hari dari tanggal 6 Juli sampai 9 Juli 2023. Banyak anak-anak dan ibu berkunjung karena bertepatan dengan liburan sekolah sekolah. (ful)

Editor : Redaksi