Warga RT 04 Membawakan Tumpeng Berbentuk Unik di Acara Sedekah Bumi di Desa Tambakrejo

Reporter : -
Warga RT 04 Membawakan Tumpeng Berbentuk Unik di Acara Sedekah Bumi di Desa Tambakrejo
Rangkaian acara Sedekah Bumi di Desa Tambakrejo
advertorial

Tak ingin kalah dengan masyarakat Dusun Gumining, Desa Tambakrejo, warga RT 04 Desa Tambakrejo juga ikut menyelenggarakan acara Sedekah Bumi dengan membawakan kirab berupa tumpeng berbentuk pagoda serta gunungan yang isinya buah dan sayur. Tradisi sedekah bumi ini digelar oleh masyarakat Dusun Gumining, Desa Tambkrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik. 

Mereka mewujudkannya dengan kirab tumpeng mengelilingi kampung. Tumpeng yang mereka buat bentuknya cukup unik, yaitu berbentuk pagoda, yang mirip klenteng dan gunungan yang semuanya berisikan berbagai buah-buahan dan sayuran.

Baca Juga: Ribuan Warga Mengikuti Haul dan Sedekah Bumi di Desa Tumapel

Kirab tumpeng ini berakhir di jalan samping Balai Desa Tambakrejo. Di tempat ini, tumpeng menjadi rebutan warga setelah didoakan

"Acara sedekah bumi bagi kami warga RT 04 selalu dikembangkan. Karena ini merupakan bagian dari warisan budaya asli kita. Budaya bersyukur ini harus kita jaga dan lestarikan," kata Ketua RT 04 Desa Tambakrejo, Sumadi, di lokasi kirab tumpeng, pada Jum,at (6/10/2023).

Selain itu, lanjut Sumadi, sedekah bumi juga menjadi sarana untuk memperkuat kerukunan antar umat beragama di Dusun Gumining. Terlebih lagi saat ini memasuki tahun politik.

Baca Juga: Acara Sedekah Bumi di Desa Dungus Dihadiri Ribuan Warga

"Kerukunan ini adalah nikmat yang luar biasa. Jangan mau nantinya terpecah belah. Apalagi memasuki tahun politik, semuanya memiliki pilihan yang berbeda. Sebab RT 04 ini paling bisa dicontoh oleh masyarakat di Dusun Gumining karena kerukunan warga masyarakatnya," ungkap Sumadi.

Tumpeng berbentuk pagoda serta gunungan yang isinya buah dan sayur

Baca Juga: Gema Sholawat Dalam Rangka Sedekah Bumi di Dusun Bulurejo, Desa Benjeng

Panitia Sedekah Bumi Dusun Gumining menjelaskan, tradisi ini sudah digelar turun menurun sebagai wujud syukur masyarakat usai panen raya. Selain itu, pihaknya ingin menjaga warisan kearifan lokal di Dusun Gumining yang mulai terkikis oleh kemajuan zaman.

"Acara ini kami gelar sebagai wujud syukur kita kepada leluhur dan yang kuasa atas rejeki nikmat yang telah diberikan kepada kami. Kalau ditanya sejak kapan digelar, sejak saya jadi warga Gumining acara ini sudah ada," tandasnya. (Pan/Swr)

Editor : Syaiful Anwar