Surabaya Rawan Begal, Gadis Belia Jadi Korbannya hingga Tewas, Pelaku Belum Ditangkap
Surabaya rawan begal. Kalimat tersebut pantas disematkan karena masyarakat di Kota Surabaya masih was-was dengan keberadaan begal yang bisa mengancam nyawa mereka.
Kejadian pada Selasa 17 Desember 2024 sekitar pukul 02.15 WIB bisa dijadikan acuan. Dalam kejadian mengenaskan tersebut, 1 orang meninggal dunia akibat perbuatan begal yang makin meraja lela di Kota Surabaya. Korban tewas ialah Erliga Artemesia, gadis belia yang masih berusia 19 tahun.
Baca Juga: Tragedi Berdarah Jelang Natal 2024 di Kota Surabaya
Erliga tewas setelah dibegal oleh sejumlah orang saat melintas di Jalan Kusuma Bangsa, Kota Surabaya. Setelah mengalami begal dan sempat dirawat di rumah sakit, Erliga menceritakan peristiwa naas yang dialaminya.
Dalam keterangannya, Erliga menjelaskan jika dirinya pada Selasa dini hari, 17 Desember 2024, pulang kerja melewati Jalan Kusuma Bangsa Surabaya menuju rumahnya di Jalan Gembong gang IV Surabaya. Ketika melewati kawasan Rumah Sakit DKT Gubeng Pojok, tiba-tiba ada pria mengendarai motor matic yang memepetnya dari sisi kanan. Sejurus kemudian, pria berjaket kulit dan mengenakan topi coklat itu memotong dari depan. Pelaku lalu merebut tas milik Erliga.
Erliga yang seorang diri tak kuasa menahan tasnya ditarik oleh jambret. Motor yang dikendarainya lantas oleng. Dia pun terjatuh ke aspal. Selain mengakibatkan Erliga terluka, kejadian penjambretan ini membuat Erliga kehilangan tasnya yang berisikan 2 HP merek iPhone X dan Vivo Y 20. Juga 2 Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), dan dokumen penting lainnya.
Akibat luka yang dialaminya, Erliga dibawa ke rumah sakit oleh orang yang kebetulan melintasi jalan tersebut. Setelah menjalani perawatan itensif di rumah sakit beberapa hari, Erliga Artemesia menghembuskan nafas terakhir.
Paman Erliga Artemesia, Moch Syamsul Basori membenarkan kematian keponakannya tersebut. Dia menyebutkan, jenazah almarhumah Erliga Artemesia dikebumikan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Rangkah pada Jumat pagi, 3 Januari 2025.
Baca Juga: Bea Cukai dan Polri Gagalkan Pengiriman Rokok Ilegal Senilai Rp2,1 Miliar di Surabaya
"Ponakan saya yang menjadi korban penjambretan wafat pada Kamis malam sekitar pukul 19.00 WIB. Sebelumnya alami sesak nafas lalu muntah darah," kata Basori.
Basori memaparkan, Erliga merupakan putri tunggal. Sebagai paman, dia merasa sangat kehilangan. Terlebih orang tua Erliga yang sangat mencintai putri semata wayangnya itu.
Kini, pihaknya mendesak agar Kepolisian bertindak serius untuk memberantas pelaku kejahatan jalanan. Hal ini penting agar tidak ada korban lagi di kemudian hari.
Baca Juga: Polda Jatim Menjamin, Ivan Sugianto Yang Ditangkap Bukan Peran Pengganti
"Kami sudah melapor di Polsek Tambaksari, namun belum ada tindak lanjut sampai saat ini. Kami harap kepolisian bisa segera menangkap pelaku penjambretan. Jangan sampai ada korban lagi mengingat TKP (tempat kejadian perkara) rawan aksi kejahatan," tuturnya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberantas para pelaku kejahatan, tak terkecuali pelaku penjambretan. Saat ini, peristiwa penjambretan tersebut masih terus dilakukan penyelidikan oleh polsek setempat. Para pelaku dalam proses identifikasi oleh pihak kepolisian.
"Polsek masih melakukan penyelidikan terhadap pelakunya, perkembangan akan disampaikan," kata Aris, Minggu, 22 Desember 2024. (*)
Editor : Syaiful Anwar