Sakit Hati Cintanya Diputus, Siswa SMA di Mojokerto Sebar Foto Seks dengan Mantannya
Siswa SMA berinisial MA (17 tahun) harus berurusan dengan polisi karena nekat menyebarkan video seks oral dengan pacarnya. Anak berkonflik dengan hukum (ABH) asal Kecamatan Kutorejo, Mojokerto, ini sakit hati karena hubungan asmaranya diputus si kekasih.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Imam Mujali mengatakan, MA dan korban sama-sama duduk di bangku kelas 2 SMA. Namun, keduanya mengenyam pendidikan di sekolah berbeda. Hubungan asmara mereka sudah berjalan sekitar 1 tahun.
Baca Juga: LKH BARRACUDA Minta Penyidik Tetapkan Suami Oknum Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto Jadi Tersangka
Pada awal September 2023, hubungan asmara MA dengan korban kandas. Gadis berusia 17 tahun itu merasa sudah tidak cocok lagi dengan MA. Putusnya hubungan itu membuat MA sakit hati sehingga ingin mempermalukan korban.
"Pelaku merasa sakit hati sudah diputus cintanya oleh korban," kata Imam dilansir detik, pada Jumat (3/11/2023).
Awalnya, MA sebatas mengirim video mesum kepada korban melalui WhatsApp pada 3 September 2023 pukul 18.34 WIB. MA lalu mengunggah video seks oral berdurasi 8 detik itu ke status WhatsApp miliknya pada 6 September pukul 16.20 WIB.
"Video itu direkam pelaku di rumah kosong di Dusun Ketidur (Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo) pada 16 Agustus 2023 sekitar jam 15.30 WIB," terang Imam.
Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Mojokerto, Iptu Dwi Ari Widiastuti menjelaskan, saat itu korban menjemput MA di dekat SMK di Mojokerto. Gadis berusia 17 tahun itu lantas dibonceng MA ke rumah kosong di Dusun Ketidur.
Di tempat itulah, MA meminta korban melakukan seks oral.
"Tanpa sepengetahuan korban pelaku merekam kejadian itu," jelasnya.
Baca Juga: Identitas Mayat Wanita yang Ditemukan di Jurang Tahura Pacet Terungkap
Akibat perbuatannya MA akan dijerat dengan pasal 45 ayat (1) juncto pasal 27 ayat (1) UU RI 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau pasal 29 UU RI nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan pasal 82 ayat (1) UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
"ABH tidak kami tahan karena usianya masih di bawah umur," tandasnya. (rif)
Editor : Ahmadi