Mengenal Ekosistem Dan Masalah Lingkungan Sungai Brantas Lewat Pelatihan Citizen Science

Reporter : -
Mengenal Ekosistem Dan Masalah Lingkungan Sungai Brantas Lewat Pelatihan Citizen Science
Pelatihan Citizen Science dan Pengujian Kualitas Air lewat Laboratorium Alam Sungai Gogor Wonosalam
advertorial

Polisi Air SMPN 1 Wonosalam bersama Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) menggelar Pelatihan Citizen Science dan Pengujian Kualitas Air lewat Laboratorium Alam Sungai Gogor Wonosalam, Kabupaten Jombang. Pelatihan Citizen Science dengan sasaran masyarakat lokal dan generasi muda dengan latar belakang siswa sekolah dilaksanakan di sungai Gogor yang berlokasi di Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. 

Pelatihan dilaksanakan di sungai Gogor, karena sungai Gogor merupakan salah satu anak sungai Brantas yang megalirkan mata air dari pegunungan Wonosalam. 

Baca Juga: Puluhan Aktivis Lingkungan dan Akademisi Gelar Aksi Solidaritas Peduli Pantai Lewat Clean Up dan Audit Plastik

Pelatihan tersebut diikuti sekitar 30 siswa dan kelompok guru dari 6 sekolah dari Kabupaten Jombang dan Mojokerto. Di antaranya MTsN Panglungan Wonosalam Jombang, SMP AL - Azhar Wonosalam Jombang, MTsN Roudhotul Ulum Mojoduwur, SMP Islma Cendekia Harapan Jombang, SMP 5 Kota Mojokerto, dan SMP N 1 Puri Mojokerto. 

Di sisi lain, panitia juga mengelar pameran Brantas XOXO dengan konsep alam dengan membawa beberapa both pameran, diantaranya instalasi foto dan infografis terkait dampak plastik dan problem limbah di Sungai Brantas, lab mikroplastik serta lab kualitas air. 

Pelatihan dibuka dan diawali dengan pemaparan materi terkait problem lingkungan yang terjadi di Sungai Brantas dibagian hulu hingga hilir Sungai Brantas. 

Amirudin Muttaqin selaku Ketua Pelaksana dan menjadi salah satu narasumber menjelaskan terkait masalah yang sering terjadi di sepanjang Sungai Brantas.

“Sungai Brantas dengan panjang kurang lebih 320 km mengalir dan melayani kebutuhan air bagi masyrakat di 16 kota/Kabupaten se DAS Brantas. Melalui pelatihan ini, kami menjelasan terkait problem lingkungan di Sungai Brantas, diantaranya alih fungsi Bantaran, sampah plastik, limbah industri, limbah peternakan di sepanjang DAS Brantas. Kami juga memberikan pelatihan terkait uji mikoplastik pada air, kualitas air dan identifikasi jenis sampah plastik yang mencemari sungai dan juga terkait pentingnya memahami regulasi tentang plastik dan lingkungan,” ungkap Amiruddin Muttaqin. 

 

Selian mengenalkan fungsi dan problem lingkungan sungai Brantas, dalam pelatihan ini juga diberikan materi dan pemahaman terkait polusi plastik di Sungai Brantas, mikroplastik Brantas, dan juga materi tentang regulasi lingkungan yang memfokuskan pada problem polusi plastik dan pemulihan kualitas air. 

 

“Pemberian materi tentang pemahaman lingkungan terutama kondisi pencemaran dan ekosisitem sungai Brantas harus juga dilengkapi dengan pemberian pemahaman terkait deteksi kesehatan sungai menggunakan beberapa metode penelitian, seperti uji kualitas air menggunakan parameter kimia dan fisika, uji mikroplastik dalam air, identifikasi jenis sampah lewat Brand Audit dan mendeteksi kesehatan sungai lewat indikator mikroinvertebrata (Biotilik). Karena tujuan dari acara ini adalah mengajarkan generasi muda terutama anak - anak untuk bisa mendeteksi kualitas air sungai di sekitarnya dengan menggunakan alat - alat sederhana dengan parameter yang dijelaskan dalam pelatihan,” ujar Alaika Rahmatulloh, Manager Divisi Edukasi ECOTON yang juga menjadi salah satu narasumber dalam acara tersebut.

Baca Juga: BRUIN Melakukan Restorasi Kawasan Mangrove Lewat Kampanye Merdeka untuk Mangrove Surabaya

Disisi lain, kelompok ibu - ibu dari komunitas Kelingan (Komunitas Peduli Lingkungan Wonsoalam) juga ikut memeriahkan acara pelatihan dan pameran tersebut.

Komunitas peduli lingkungan Wonosalam merupakan komunitas yang memfokuskan kegiatan mereka untuk melakukan edukasi dan kampanye tentang management tata kelola sampah yang benar dan kampanye pemilahan sampah dari rumah. 

Komunitas yang dibentuk pada awal Juli 2023 ini mentargetkan adanya kegiatan pemilahan sampah dan pengumpulan sampah dari sumber dengan cakupan wilayah mencakup rumah tinggal, warung serta cafe di Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. 

“Melalui kegiatan positif yang diselenggarakan pada hari ini, harapannya dapat memberikan semangat kepada generasi muda untuk terus menjaga lingkungan dari sumber pencemaran. Salah satunya masalah sampah plastik. Disisi lain, Pemerintah Desa juga harus bisa mensupport kegiatan positif yang berwawasan lingkungan seperti ini, dengan kedepannya bisa mengalokasikan dana untuk penyediaan dropo sampah (fasilitas sampah) dan tempat pengumpulan sampah sepeti TPS3R," ujar Ibu Lili, Ketua Komunitas Kelingan.

 

Melalui acara ini, harapan terletak pada generasi muda seperti anak - anak, siswa sekolah, mahasiwa dan semua unsur masyarakat untuk aktif dan peduli terkait upaya penyematan lingkungan, terutama ingkungan sungai. 

Baca Juga: Yayasan Konservasi Sungai Nusantara dan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Lakukan Sensus Serangga Air

"Harapannya, materi dan praktek penggunaan alat - alat untuk menguji kesehatan sungai yang kami sampaikan dalam pelatihan, mampu dipahami dan dipraktekkan ke depannya, dan mampu melakukan edukasi dan kampanye bagi lingkungan terdekatnya. Seperti lingkungan keluarga dan teman dekat," katanya.

 

“Setelah acara pelatihan tentang Citizen Science dan pengujian kualitas air di laboratorium alam sungai gogor ini diselenggarakan, ke depannya kami akan mengelar pelatihan dengan konsep perlindungan hutan alam dan mata air dengan didukung setiap peserta, baik dari sekolah maupun komunitas untuk membuat action plan sebagai dasar melakukan kegiatan kedepannya,” imbuh Amir, Ketua Pelaksana dalam acara tersebut.

 

Dalam acara pelatihan ini, juga dimeriahkan dengan acara lomba mewarnai dengan mengusung tema “Sungai bersih tanpa sampah” dengan melibatkan peserta dari usia TK sampai dengan sekolah dasar. Acara ditutup dengan pemaparan succes story komunitas Polisi Air dari SMPN 1 Wonosalam tentang upaya penyelamatan lingkungan di walayah Wonosalam Jombang dan diakhiri dengan pembagia  sertifikat pelatihan kepada para peserta. (zai)

Editor : Redaksi