Gus Koiri Jadi Caleg DPRD Jawa Timur untuk Berjuang Membantu Masyarakat Lewat Legislatif

Reporter : -
Gus Koiri Jadi Caleg DPRD Jawa Timur untuk Berjuang Membantu Masyarakat Lewat Legislatif
Muhammad Sukoiri atau Lurah Mboro
advertorial

Muhammad Sukoiri, nama yang akrab ditelinga masyarakat dengan julukan Lurah Mboro, berperan penting dalam beberapa kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh Padepokan "Wong Bodho Pondok Mburi". Padepokan tersebut didirikan olehnya pada tahun 1997.

Kegiatan yang pernah dilaksanakan beberapa diantaranya santunan, bakti sosial, rehabilitasi terhadap pengguna narkoba dan orang gila, pengajian, dan masih banyak lagi. Semua kegiatan itu sukses terlaksana atas kepemimpinan Sukoiri sebagai pendiri Padepokan "Wong Bodho".

Baca Juga: Usai Disorot DPRD Gresik, Dinas Pendidikan Gresik Hentikan Kerja Sama dengan LSM Mutiara Rindang

Tidak hanya menjadi pegiat sosial, Sukoiri juga aktif dalam partai politik (parpol) dengan menjadi salah satu calon legislatif (Caleg) DPRD Jawa Timur daerah pemilihan (dapil) XIII yang meliputi Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan. Dia maju dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca Juga: Hasil Suara M Rizaldi Saputra Unggul Sementara Diantara Para Caleg di Dapil 4 Gresik

Pengalamannya 3 periode sebagai Kepala Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, menjadi bekal bagi Sukoiri jika kelak dipercaya masyarakat untuk mengabdikan diri sebagai anggota Dewan di DPRD Jawa Timur.

Maju sebagai caleg DPRD Jawa Timur bagi Sukoiri ialah panggilan hati. Apapun profesi dan jabatannya, terpenting ialah berguna bagi orang lain. Membantu orang dengan niatan mencari ridho dari Allah ialah prinsip dari Gus Koiri. Prinsip itu juga diajarkan kepada para santri-santri "Wong Bodho", yang dituliskan “Sing Penting Kanggo,” yang artinya "yang paling penting adalah berguna".

Baca Juga: 7 Desa di Kabupaten Gresik Lakukan Perhitungan Ulang Surat Suara

"Melakukan hal baik apapun janganlah mengharap pujian dari orang lain. Biarlah Tuhan yang menilai atas apa yang kita lakukan. Kita tidak boleh menghina, menjustifikasi. Marilah kita duduk bersama, berdiskusi, saling menghargai dan menghormati. Lakukan apa saja yang bisa kita lakukan. Tidak perlu kita mengharap penilaian orang, karna jika kita sudah niatkan sesuatu untuk mencapai ridho Tuhan, maka pujian tidak lagi kita hiraukan apa lagi cacian,” pesan Gus Koiri. (adi)

Editor : Syaiful Anwar