191 Sampel Serum Darah Sapi Dinyatakan Bebas Brucellosis
Karantina Gorontalo melakukan pemeriksaan 191 sampel serum darah sapi dengan metode rose bengal test (RBT). Pengambilan sampel dan pengujian RBT dilakukan pada semua sapi yang akan dilalulintaskan (metode sensus). Sapi-sapi tersebut rencananya akan dilalulintaskan melalui Pelabuhan Kwandang menuju Kota Tarakan.
RBT merupakan uji serologis dengan prinsip aglutinasi antara antigen dan antibodi yang ditujukan untuk mendeteksi bakteri Brucella abortus.
Baca Juga: Video Mengerikan Praktik Sapi Gelonggongan di Kecamatan Krian
“Hasil uji menunjukkan seluruh sampel negatif terhadap Brucella abortus yang ditandai dengan tidak terbentuknya reaksi aglutinasi. Dari pengujian laboratorium, sapi dipastikan sehat dan tidak membawa hama penyakit hewan karantina atau HPHK,” jelas Hasanuddin, pejabat karantina yang memeriksa.
Baca Juga: Kecamatan Krian Jadi Sarang Sapi Gelonggongan
Ketua Tim Karantina Hewan, Laras Istian Widodo menjelaskan bahwa laboratorium Karantina Gorontalo telah terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017 untuk ruang lingkup pengujian RBT. Dengan demikian, sertifikat hasil pengujian laboratorium yang diterbitkan bersifat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Laras juga menjelaskan pentingnya pengujian terhadap Brucellosis.
Baca Juga: Karantina Riau Disinfeksi 75 Ekor Sapi
“Brucellosis memiliki dampak ekonomi yang cukup besar. Pada ternak, Brucellosis dapat menyebabkan abortus, retensi plasenta, kematian pada pedet, kemajiran, maupun penurunan produksi susu. Selain itu, perlu diwaspadai sebab Brucellosis bersifat zoonosis atau penyakit yang dapat menular ke manusia. Oleh kareba itu, harus dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan sapi yang dilalulintaskan keluar Gorontalo bebas HPHK ini,” tutup Laras. (anhar)
Editor : Syaiful Anwar