Jual Beras Oplosan Meraup Untung Rp 723 Juta
Pria inisial SK (54 tahun), pelaku pengoplos beras Bulog dengan beras berjamur meraup omset sampai ratusan juta. Omzet yang didapat pelaku mencapai Rp 723 juta.
"Dari semenjak kegiatan Agustus 2023 sampai Maret omzetnya sudah Rp 723 juta," kata Kasatreskrim Polres Serang AKP Andi Kurniadi, Kamis (7/3/2024).
Baca Juga: Satreskrim Polres Serang Berhasil Mengungkap Identiyas Mayat di Kali Desa Kadikaran
Per kilogram, pelaku mendapatkan untung Rp 2.500 sampai Rp 3.000 dari mengoplos beras tidak layak konsumsi dengan beras Bulog. Bahkan, dia mengoplos menjadi beras premium dan memasarkan dengan merek Ramos.
"Dia oplos ke beras premium. Selain itu, kedua beras Bulog sisa yang jamuran dicampur ke dalam mixer dan dikasih vanili agar wangi," tambahnya.
Pelaku diamankan pukul 19.00 WIB, Minggu (3/3/2024), di sebuah gudang beras di Carenang, Kabupaten Serang. Pengungkapan ini bermula dari perintah Kapolda Banten untuk mengusut adanya kegiatan pengoplos beras Bulog oleh oknum-oknum nakal.
Modus tersangka dilakukan dengan cara mengoplos beras Bulog lalu membuatnya seolah-olah beras premium. Kemudian diberi pewangi vanili dan dipacking dengan merek sendiri dan dijual ke berbagai daerah di Banten, termasuk ke Bogor.
"Kegiatannya dalam bentuk bleaching, blowing, repacking dan pewangian untuk diedarkan di daerah Bogor, Tangerang, Serang dan Cilegon," katanya.
Dalam pengungkapan ini, penyidik menyita 305 kilogram Bulog yang sudah di-repacking ke karung polos, 80 karung beras Bulog yang untuk bantuan pangan, serta 5.000 karung kosong merek Bulog dan 170 karung kosong merek Kembang. Selain itu, ada kendaraan truk dan pika yang digunakan pelaku serta mesin huller padi dan kotak vanili bekas.
Kapolres Serang, AKBP Candra Sasongko mengatakan pihaknya akan mengusut tuntas kasus pengoplosan beras tersebut. Dia mengatakan pihak yang terlibat harus dihukum.
"Saya sampaikan agar tidak ada rem, gaspol agar diusut tuntas sampai sejauh mana keterkaitan para pihak. Akan dilakukan penegakan hukum secara tegas, siapa yang terlibat dan siapa yang bertanggung jawab akan di tindak secara tegas," kata Candra.
"Masalah teknis jangan ditanyakan sekarang, nanti tersangkanya kabur. Yang jelas kami bakal usut perkara ini sampai ke atas dan tuntas," sambungnya. (Dtc)
Editor : Syaiful Anwar